Kamis, 19 Juli 2012

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

BAB I PENDAHULUAN   A.Latar Belakang Masalah Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skiil, dan communication skill. Sinergisme keempatnya akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapi. STKIP PURNAMA Jakarta merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi dibidang keguruan dan ilmu pendidikan serta merupakan bagian dari satuan sistem perguruan tinggi yang ada di Indonesia.   Dalam hal ini, baik secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam proses mekanisme pembangunan bangsa melalui penerjunan mahasiswa ke daerah-daerah dalam bentuk Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang merupakan upaya partisipasi aktif dalam memecahkan masalah pembangunan yang dihadapi masyarakat. Mengingat Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian masyarakat/rakyatnya hidup bermata pencaharian petani dan bertempat tinggal di pedesaan, maka upaya dan proses pembangunan yang ruang lingkupnya lebih luas, untuk itu daerah-daerah Klaten dan Jogyakarta sekitarnya mendapat prioritas dalam menentukan lokasi KKL STKIP PURNAMA Jakarta. Kuliah Kerja Lapangan sebagai realitas Tridarma Perguruan Tinggi dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan kegiatan intra kulikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa yang akan menyelesaikan program studi sarjana (S1).Disamping itu KKL merupakan pendekatan-pendekatan sistem dan multi disipliner. Itulah sebabnya KKL STKIP PURNAMA Jakarta merupakan laboratorium penggemblengan pendidikan multi fungsi kearah pengembangan dan motivasi serta persepsi mahasiswa terhadap masyarakat. Yang paling esensi dari KKL STKIP PURNAMA Jakarta adalah suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui pengamalan ilmu pengetahuan kepada masyarakat, yang didapat dari bangku kuliah dengan bimbingan dari perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Disamping KKL bagi mahasiswa merupakan sarana belajar secara langsung kepada masyarakat mengenai berbagai hal, terutama bagaimana dan sejauh mana masyarakat mempertahankan kehadirannya dalam arus perkembangan dan perubahan yang terjadi.  Status dan fungsi KKL seperti tersebut di atas adalah bertujuan sebagaimana tercantum dalam pola dasar KKL yaitu sebagai berikut: 1.Penerapan yang terintegrasi anatara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan pengalaman praktis yang didapat di masyarakat. 2.Pengamalan dan penghayatan terhadap masalah sosial kemasyarakatan sebagai sebuah kesatuan masalah yang memerlukan pendekatan antar disiplin ilmu. 3.Pembinaan sense of belonging dan sense of responsfbility bagi seluruh unsur masyarakat termasuk civitas akademika dalam pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan tujuan tersebut serta pedoman pelaksanaannya dan kondisi masyarakat di lokasi Kuliah Kerja Lapangan serta permasalahan yang terdapat disana, penulis melakukan berbagai kegiatan selama 2 Hari yaitu dari tanggal 5 Juli sampai dengan tanggal 6 Juli 2012 M.  B.Pembatasan dan Perumusan Masalah Seperti telah disinggung diatas bahwa mahasiswa yang siap terjun ke masyarakat dan menghadapi dunia kerja mereka harus siap berkarya dan mengabadikannya kepada masyarakat.Untuk itu mahasiswa dituntut untuk dapat membandingkan apa yang mereka dapat secara teori di bangku perkuliahan dan secara praktek nyata yang ada di perusahaan. Sesuai pada materi yang ada di dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa harus dapat merumuskan beberapa hal yang diantaranya : Mengadakan kunjungan ke Pemerintahan Daerah (Pemda) Klaten Jawa Tengah dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM, untuk mengadakan perbandingan yang berhubungan dengan bidang akademis atau organisasi serta manajemen yang berlaku. Mengadakan kunjungan ke Pabrik gula PT. Madu Baru yang bertujuan untuk melihat dan mengamati secara langsung objek KKL tersebut serta ketertarikannya dengan bidang studi. C.Tujuan Penulisan Laporan  STKIP “Purnama” mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan dan diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan tujuan memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang administrasi perkantoran yang berpotensi dan berkualitas dalam bidang pengajaran. Selain itu pula kami mengharapkan agar nantinya laporan ini dapat berguna serta bermanfaat bagi kami khususnya dan orang lain yang membutuhkan informasi hasil kunjungan kami. D.Metode Penulisan Dalam penulisan laporan Kuliah kerja lapangan ini, Penulis menggunakan metode deskriftif yang realisasinya berdasarkan kepada kondidisi obyektif masyarakat Kabupaten Klaten melalui beberapa teknik, antara lain : 1.Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian, guna memperoleh data-data yang diperlukan. 2.Survei, yaitu pengarahan yang diberikan oleh pembimbing pada waktu penulis berada di lokasi KKL dan selama penulis membuat Iaporan KKL ini. 3.Interview, yaitu penulis melakukan tanya jawab dengan pihak PEMDA Klaten, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda dan warga masyarakat Kabupaten Klaten untuk inventarisasi masalah.  Setelah data-data tersebut diperoleh, selanjutnya diolah kepada bentuk nyata, yaitu dengan menyusun program kegiatan dan melaksanakan kegiatan demi suksesnya KKL STKIP PURNAMA- Jakarta di Kabupaten Klaten. E.Sistematika Penulisan Sistematika yang penulis pergunakan dalam menyusun laporan ini adalah sebagai berikut:  Bab I Pendahuluan A.latar belakang masalah B.perumusan masalah C.tujuan penulisan D.metode penulisan E.sistematika penulisan. Bab II Pelaksanaan A.Waktu dan tempat B.Jadwal kegiatan C.Materi Kuliah Kerja Lapangan D.Strategi pelaksanaan. Bab III Pembahasan A.hasil Kuliah Kerja Lapangan Pemda Klaten, Amikom, PT. Madu Baru B.Kunjungan Tempat Rekreasi Malioboro, Candi Borobudur Bab IV Penutup : Kesimpulan, dan Saran-saran. BAB II PELAKSANAAN A.Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) STKIP “Purnama” dilaksanakan pada tanggal 04 Juli s/d 07 Juli 2012. Tempat-tempat yang dipilih sebagai obyek KKL adalah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya yang meliputi : 1. Pemda Klaten 2. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM 3. Pabrik gula PT. Madu Baru Selain ketiga obyek KKL, terdapat pula obyek-obyek wisata yang dikunjungi antara lain : 1. Malioboro 2. Candi Borobudur B.Jadwal Kegiatan SCHEDULE PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) MAHASISIWA STKIP “PURNAMA” JAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011-2012 Hari/Tgl Waktu Kegiatan Penanggung Jawab Rabu, 4 Juli 2012 05.00-06.00 06.00-07.00 07.30-08.15 08.15-13.00 13.00-14.00 14.00-19.00 19.00-20.00 20.00-22.00 22.00-23.00 23.00-05.00 1.Persiapan di Lokasi masing-masing 2.Berangkat menuju kampus pusat 3.Upacara pemberangkatan 4.Perjalanan ke Yogyakarta 5.Makan,Sholat di RM Haur Joneng Tasik 6.Melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta 7.Makan malam di RM Sari Bahari, Gombong 8.Melanjutkan Perjalanan ke Yogyakarta 9.Tiba di penginapan,pembagian kamar 10.Istirahat OC Kamis,5 Juli 2012 05.00-07.00 07.00-07.15 07.15-12.00 12.00-14.00 14.00-17.00 17.00-19.00 19.00-21.00 21.00-05.00 1.Mandi,sholat dan sarapan pagi 2.Berkumpul di bus masing-masing 3.Kunjungan : Kelompok A (Bus 1-4) Ke pemda Klaten, Jateng Kelompok B (Bus 5-7) Ke pemda klaten, Jateng 4.ISHOMA di RM Grafika 5.Kelompok A (1-4) Ke AMIKOM Yogyakarta Kelompok B (5-7) Ke Universitas Negeri Yogyakarta 6.ISHOMA di RM Ambar Ketawang DIY 7.Semua bus ke Malioboro 8.Ke Hotel, istirahat OC Jumat,6 Juli 2012 05.00-7.00 07.00-10.00 10.00-11.30 11.30-12.30 12.30-14.00 14.00-17.00 18.00-20.00 20.00- 1.Sholat,olah raga, mandi dan sarapan pagi dan cek out 2.kunjungan madukismo kelompok A (Bus 1-4) kunjungan ke Pabrik coklat kelompok B (Bus 5-7) 3.Ke keraton Yogyakarta 4.Solat jumat di Masjid kauman DIY 5.Makan siang di RM Naumani 6.Kunjungan wisata ke Candi Borobudur 7.Makan malam di RM Sari Bahari, Gombong 8.Melanjutkan perjalanan ke Jakarta OC Sabtu, 7 Juli 2012 05.00-06.00 06.00-07.00 1.Diperkirakan tiba di Jakarta 2.Kembali ke rumah masing-masing OC C.Materi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan dengan materi sebagai berikut : 1.Studi Komperatif Mengadakan kunjungan ke kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Klaten Jawa Tengah dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM untuk mengadakan perbandingan yang berhubungan dengan bidang akademis, organisasi serta manajemen yang berlaku. 2.Studi Lapangan Mengadakan Kunjungan ke pabrik gula PT. Madu baru yang bertujuan untuk melihat dan mengamati secara langsung obyek KKL tersebut serta ketertarikan dan melestarikan kerajinan dari budaya Indonesia. 3.Studi Wisata Mengunjungi obyek wisata Candi Borobudur yang termasuk kedalam tujuh keajaiban dunia sehingga kami juga dapat lebih mengenal kekayaan budaya dan keindahan alam Indonesia, menambah wawsan seni dan budaya serta menumbuhkan jiwa nasionalisme bagi kami. D.Strategi Pelaksanaan Pada dasarnya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dilakukan dengan menggunakan strategi yang meliputi : 1.Mempersiapakan keadaan fisik dan metal. 2.Menyelesaikan Administrasi. 3.Menyusun anggota kelompok. 4.Memakai kemeja, jaket, almamater, rapih dan sopan. 5.Mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan. 6.Mahasiswa aktif mencari sumber berita dan mengadakan tanya jawab kepada karyawan dan staf kantor lainnya yang dikunjungi. BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL KULIAH KERJA LAPANGAN 1.Kunjungan ke Pemerintah Daerah (pemda) Klaten Jawa Tengah a.Sejarah Singkat Pemerintah Daerah Klaten atau yang di kenal dengan Kabupaten Solo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di wilayah propinsi Jawa Tengah, penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan pengerajin, dalam bidang pertanian terbagi dua bagian yaitu persawahan teknis 60% dan persawahan non teknis 40%. Luas daerah Kabupaten Klaten 44,4 km2 yang terdiri dari 8 (delapan) pemerintahan tingkat kecamatan dan 51 pemerintahan tingkat kelurahan dengan jumlah penduduk 550.000 jiwa. b.Sumber Daya Manusia (SDM) Penduduk Klaten memliki sumber daya manusia yang cukup, hal tersebut cukup terbukti dengan banyaknya penduduk yang menyandang gelar sarjana, bekerja pada instansi pemerintahan dan swasta, baik yang di pusat (Jakarta) maupun yang ada di pemerintahan daerah lain. Pemerintahan Kabupaten Klaten mempunyai upaya untuk selalu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, salah satu yang ditempuh adalah : 1.Pengiriman diklat-diklat baik diklat prajabatan ataupun diklat-diklat dengan selalu meningkatkan kualitas Pegawai Negeri Sipil dengan cara lain teknis maupun fungsional. 2.Pengiriman pegawai dalam tugas belajar sesuai dengan kompetensi bidang tugas masing-masing. 3.Selalu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya dalam bentuk ijin belajar bagi pegawai yang akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Upaya peningkatan kualitas SDM bagi pegawai di Kabupaten Klaten, berbagai diklat yang dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut : Tujuan : Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika kerja sesuai kebutuhan instansi. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharuan dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintah umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sasaran : Terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. Ada berbagai macam diklat yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Klaten diantaranya : Diklat Prajabatan yang merupakan persyaratan yang harus ditempuh oleh seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), diklat ini terdiri dari : Diklat Prajabatan golongan I dan II (bagi Calon Pegawai Negeri Sipil / CPNS golongan I dan II). Diklat Prajabatn golongan III (bagi Calon Pegawai Negeri Sipil / CPNS golongan III). Diklat Jabatan / Diklat Pi mini diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah menduduki jabatan maupun PNS yang akan dipersiapkan untuk menduduki suatu jabatan structural yang terdiri dari, Diklat Pim IV, Diklat Pim III, Diklat Pim II. Diklat Teknis antara lain : Diklat Teknis Proyaksi Kependudukan. Diklat Teknis Manajemen Penyehatan Lingkungan. Diklat Teknis Pengelolaan Aset Daerah. Diklat Teknis Manajemen Pengelolaan Limbah Perkebunan. Diklat Teknis Kewirauhasaan Manajemen UMKM. Diklat Fungsional : Diklat Fungsional Manajemen Kearsipan. Diklat Fungsional Subtantif Pola pikir. Diklat Fungsional Akuntansi bagi Pembina Koperasi. Diklat Fungsional Penilaian Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional. Diklat Fungsional Auditor. Diklat Fungsional Otomatis pengolahan bahan pustaka. c.Organisasi Pemda Pemerintah daerah kabupaten klaten mempunyai bentuk kesekretariatan daerah yang meliputi 3 (tiga) asisten dan 8 (delapan) bagian serta secretariat dewan yang meliputi bagian Pembangunan, Perekonomian, Kesra, Pemerintahan, Humas, Organisasi, Hukum, dan bagian Umum. Pemerintahan ini juga memiliki suku Dinas Daerah yang meliputi, dinas PU, Pendidikan, Kesehatan, Perhubungan, Dukcapil, Dinsosnakertrans, Disperindagkop dan UKM, PPKAD, Kebudayaan dan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan Pertanian. Pemerintah daerah ini memiliki Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan terdiri dari Bappeda, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Kesbangpolingmas, Badan Lingkungan hidup, BKD. Selain memiliki lembaga teknis daerah yang berbentuk badan pemerintah kabupaten klaten juga memiliki lembaga teknis daerah yang berbentuk kantor yang meliputi ; Kantor Ketahanan Pangan, KB dan PP, Satpol PP, Pelayanan Terpadu, Arsip dan Perpustakaan. Daerah kabupaten Klaten memiliki 26 Kecamatan, 10 Kelurahan, 391 Desa beberapa pengawasan dan inspektorat. d.Dasar Pertimbangan Pembentukan Perangkat Daerah Dasar pertimbangan pembentukan perangkat daerah di pemerintahan daerah klaten : Karakteristik, potensi dan kebutuhan Kemampuan keuangan daerah Ketersediaan sumber daya aparatur Pengembangan pola kerjasama antar daerah 2.Kunjungan ke Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta a.Sejarah Berdirinya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta (selanjutnya disebut STMIK AMIKOM YOGYAKARTA) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berkedudukan di Provinsi DIY Kabupaten Sleman di bawah naungan Yayasan AMIKOM Yogyakarta. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA adalah sebuah perguruan tinggi hasil pengembangan dari Akademi Manajemen Informatika dan Komputer "AMIKOM YOGYAKARTA". AMIKOM Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi yang didirikan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 084/D/O/1994 tentang Pemberian Status Terdaftar kepada Jurusan / Program Studi untuk Jenjang Program Studi D-III pada AMIKOM Yogyakarta di DIY dan bernaung di bawah Yayasan "AMIKOM YOGYAKARTA”. AMIKOM Yogyakarta memiliki Program Studi Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Program studi ini masing-masing dikelola oleh seorang Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan yang didukung oleh Perangkat Dosen, dan Staff Administrasi. Secara keseluruhan lembaga akademik saat itu dipimpin oleh seorang Direktur dibantu oleh beberapa Pembantu Direktur, Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administratatif, Unit Pelaksanaan Teknis, Unsur Penelitian dan Pengembangan dan beberapa unsur pendukung lainnya. b.Perkembangan AMIKOM YOGYAKARTA Pada tahun 2002, program D-3 Manajemen Informatika telah di Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan SK BAN PT Nomor: 010/BAN-PT/Ak-I/Dpl-III/VIII/2002 dan mendapatkan akreditasi A. Seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang memahami dan terampil di bidang tersebut, maka AMIKOM menambah program S-1, dan berubah menjadi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tanggal 24 April 2002, Nomor. 75/D/O/2002 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM Yogyakarta di DIY (Perubahan bentuk dari AMIKOM) yang diselenggarakan oleh Yayasan AMIKOM Yogyakarta di DIY. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, STMIK AMIKOM YOGYAKARTA diberi ijin untuk menyelenggarakan program studi: 1.Teknik Informatika untuk jenjang Program Sarjana (S1) 2.Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1) 3.Manajemen Informatika untuk jenjang Program Diploma - III (D-3) 4.Teknik Informatika untuk jenjang Program Diploma-III (D-3) Penyelenggaraan Program Studi Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1) secara khusus didukung oleh Departemen Pendidikan Nasional, dengan surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor: 2704/D/T/2004 perihal Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Studi pada STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. c.Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi 1)Visi Perguruan Tinggi Menjadi Perguruan Tinggi Komputer Terbaik di Asia Tenggara. 2)Misi Perguruan Tinggi Menghasilkan lulusan yang berkualitas global, produktif, berjiwa entrepreneur, profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya ilmu pengetahuan yang berbasis komputer dan informatika. Dan menghasilkan riset berkualitas global serta dipercaya masyarakat global. 3)Tujuan Perguruan Tinggi Membentuk tenaga ahli siap pakai yang menguasai teknologi informasi, berakhlak mulia, mampu bersikap dan berkerja secara profesional, berguna bagi masyarakat, bangsa, negara, serta agama. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, mencetak tenaga terampil yang siap menerapkan kemampuan dalam penguasaan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional. d.Visi, Misi dan Tujuan Jurusan 1)Visi Tahun 2012 menjadi Program Studi Teknik Informatika unggulan dunia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berbasis enterpreneurship. Berdasarkan peringkat Webometrics Juli 2011, STMIK AMIKOM Yogyakarta berada pada peringkat 2168 dunia, di Asia Tenggara berada pada peringkat 79 dari seluruh Perguruan Tinggi di Asia Tenggara. Untuk College (Sekolah Tinggi, Politeknik, Akademi), STMIK AMIKOM Yogyakarta berada pada peringkat 2 dari seluruh College di Asia Tenggara. Saat ini STMIK AMIKOM Yogyakarta sebagai PerguruanTinggi Percontohan Dunia Model Private Entrepreneur oleh UNESCO sejak 2009. 2)Misi a)Unggul dalam bidang pendidikan Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi yang berkualitas, produktif dan profesional. Membangun suasana akademik yang kondusif untuk mendukung proses belajar mengajar, pembinaan individu, dan pengembangan karakter. Mendorong upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (mahasiswa, dosen dan karyawan) melalui pendidikan berkelanjutan, agar berwawasan luas, memiliki perspektif global, dan pemahaman kondisi lingkungan yang benar. Meningkatkan pemahaman dalam pemanfaatan teknologi informasi dan penguasaan dibidang teknik informatika, khususnya konsentrasi Pemrograman Web - Database, Multimedia - Film Kartun dan Jaringan Komputer. b)Unggul dalam bidang penelitian Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Mendorong tumbuhnya kreatifitas untuk menghasilkan karya-karya dibidang teknologi informasi yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Mendapatkan pengakuan nasional dan internasional dalam bidang penelitian dengan menghasilkan karya baru dibidang teknologi informasi atau interdisiplin ilmu. c)Unggul dalam bidang pengabdian masyarakat Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Melaksanakan pembinaan civitas akademika dan mendorong terciptanya hubungan yang erat dan baik dengan lingkungan. Menerapkan keahlian dibidang sistem informasi untuk menghasilkan aplikasi yang bermanfaat dan mudah digunakan oleh masyarakat IT dan masyarakat umum. Menyediakan SDM berkualitas tinggi yang mampu bekerja di berbagai bidang, mampu mempromosikan terobosan-terobosan baru di bidang teknologi informasi, dan tetap konsisten mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat. d)Unggul dalam manajemen dan pelayanan Melaksanakan kegiatan layanan administrasi yang professional Menggunakan kontrol kualitas jaminan mutu untuk memastikan bahwa pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi sudah berjalan secara benar dan profesional. 3)Tujuan Jurusan a)Tujuan pendidikan: Menciptakan suasana akademik yang kondusif hingga mampu menghasilkan sarjana-sarjana ahli di bidang komputer yang : Bermoral Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, kemampuan kepemimpinan dan etika professional. Memiliki kemampuan bekerja atau meneruskan pendidikan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mampu menghadapi situasi yang baru dalam profesinya sebagai sarjana teknik informatika. Mempunyai motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan dibidang informatika. Mampu menyelesaikan masalah dengan menerapkan asas informatika dan pemikiran analitis. Dapat bekerjasama dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun internasional. Menguasai dan mampu memanfaatkan teknologi informasi secara bijak, sesuai konsentrasi yang diambil, konsentrasi Pemrograman Web - Database, Multimedia - Film Kartun dan JaringanKomputer. Berwawasan dan berkemampuan, serta memiliki semangat kerakyatan dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Memenuhi persyaratan keahlian sebagai engginer dalam bidang informatika yang berjiwa Enterpreneur. Mampu menciptakan teknologi informasi inovatif yang relevan dengan dunia bisnis dan industri terkini sesuai dengan kemajuan teknologi dalam prespektif bisnis global nyata yang luas. b)Tujuan penelitian: menghasilkan karya-karya terbaik, terbaru, dan tepat guna, diakui secara nasional maupun internasional, bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. c)Tujuan pengabdian masyarakat: mendedikasikan ilmu pengetahuan, tenaga dan pikiran untuk menuntaskan permasalahan di masyarakat, menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat dan mendorong segenap civitas akademika untuk dapat menjadi jembatan penghubung yang menjelaskan perkembangan, implementasi dan manfaat teknologi informasi kepada masyarakat. e.Sasaran dan Strategi Pencapaian Strategi pencapaian sasaran merupakan implementasi dari Renstra STMIK AMIKOM Yogyakarta, yaitu: 1)Terwujudnya lulusan yang berkualitas internasional, berjiwa entrepreneur dan profesional dalam disiplin ilmu teknologi informasi dan komunikasi, akan dicapai melalui strategi bidang pendidikan, sumber daya manusia dan kemahasiswaan: ditandai dengan meningkatnya jumlah yang diterima di dunia kerja menjadi 80 % (20 % menjadi pengusaha, 10 % bekerja di perusahaan internasional) dengan waktu tunggu 3 bulan dicapai melalui strategi 2)Perbaikan kurikulum yang sesuai dengan dunia kerja yang berbasis entrepreneurship dan penguasaan bahasa asing. 3)Peningkatan kualitas dosen dengan meningkatkan pendidikan dosen dan indeks prestasi dosen sehingga 100 % bergelar S2 atau S3 pada 2014 dan indeks prestasi dosen lebih besar atau sama dengan 3 (skala 0 s.d. 4) mencapai 90 %. 4)Peningkatan kepercayaaan masyarakat terhadap institusi dalam rangka peningkatan kualitas input dengan meningkatnya jumlah calon mahasiswa sebanyak 20% setiap tahun. 5)Pemberdayaan program studi yang berdaya saing kuat dan sesuai dengan platform STMIK AMIKOM YOGYAKARTA & terakreditasi B. Pengembangan program peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dan tenaga profesional lainnya dalam rangka sertifikasi dengan terlaksananya pemantauan tahunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara. 3.Kunjungan ke Pabrik Gula Madu Baru atau Madukismo a.Visi & Misi Perusahaan   Visi Menjadikan PT.Madubaru ( PG/PS Madukismo ) perusahaan Agro Industri yang unggul di Indonesia dengan menjadikan Petani sebagai mitra sejati. Misi Menghasilkan Gula dan Ethanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri di Indonesia Menghasilkan produk dengan memanfaatkan tekhnologi maju yang ramah lingkungan ,dikelola secara profesional dan inovatif,memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani. Mengembangkan produk/bisnis baru yang mendukung bisnis inti. Menempatkan karyawan dan stake hoders laninya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan pencapaian share holder values. b.Sejarah Pabrik Gula Madu Baru Pabrik Gula ini menjadi Pabrik Gula terakhir yang dibumi hanguskan. Karena di tempat ini diduduki Belanda untuk menghubungkan dengan pasukannya yang ada di Bantul. Ketika Belanda mundur, pabrik dijarah oleh rakyat dan muncul fenomena Gula Hitam. Gula yang belum jadi diambil dan dijarah oleh rakyat. Dalam waktu yang relatif singkat pabrik gula sudah rata dengan tanah. Namun nasib memang agak berbeda untuk PG Padokan. Di tempat yang sama dan telah dibumi hanguskan itu kemudian dibangun kembali PG Madukismo. Tapi jangan berpikir bahwa PG Padokan sebesar PG Madukismo sekarang. Kesaksian Yohanes Basuki mantan Opzichter (pengawas) pembangunan pabrik PG lama kira-kira hanya sebesar seper enam dari PG Madukismo sekarang. Kapasitasnya juga kecil. Kira-kira hanya 800 TCD. Semula ada dua alternatif untuk mendirikan pabrik baru itu yaitu di reruntuhan PG Gesikan atau PG Padokan. Dengan berbagai pertimbangan maka dipilih PG Padokan. Dibangunnya kembali pabrik gula di Padokan tidak terlepas dari peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang sangat besar dalam perang kemerdekaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat konsisten dengan semangat dan komando perang gerilya. Tidak sedikit pengorbanan Sri Sultan baik dari beaya maupun logistik yang dikeluarkan untuk itu. Maka setelah perang kemerdekaan usai, pemerintah pusat memberikan penghargaan kepada Sri Sultan dengan mendirikan satu pabrik gula yang baru di daerah Yogyakarta. Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo juga berasal dari Sultan. Tujuannya adalah semula untuk menolong rakyat yang banyak kehilangan pekerjaan karena dibumihanguskannya Pabrik-Pabrik Gula  waktu itu. Pendirian pabrik gula diyakini mampu menampung banyak orang untuk bekerja. Banyak petani akan terlibat dalam proses penanaman, pemeliharaan tanaman, panen serta di pabrik akan menyerap banyak  tenaga kerja teristimewa pada waktu masa giling. Berbagai stasiun gilingan, puteran, kristalisasi akan banyak sekali menampung putra-putra Yogyakarta untuk bekerja di pabrik gula. Kebutuhan areal untuk komplek pembangunan pabrik adalah 269.410 m2, sebagian berasal dari tanah bekas pabrik gula Padokan seluas 90.650 m2 sedang sisanya 178.760 m2 diperoleh dengan membeli tanah sawah milik penduduk sekitarnya. Pemilihan Jerman Timur tidak terlepas dari pandangan politik presiden Soekarno waktu itu yang cenderung melihat blok Timur seperti Rusia, Jerman Timur, Cina, Kuba dan sebagainya. Berdasar persetujuan tertanggal 3 Februari 1955, Pemerintah Republik Indonesia membeli mesin pabrik gula dan spiritus dari Jerman Timur. Di dalam proses pembangunannya yang dimulai tahun 1955 itu menggunakan tenaga-tenaga teknisi dari Jerman Timur sebanyak 250 yang datang secara bergantian, dengan nilai pembayaran yang digabungkan dengan kontrak pembeliannya. Sementara itu pihak pemerintah Indonesia menyediakan tenaga kasar, bahan-bahan, peralatan-peralatan pembantu, bahan bahan lainnya yang diperlukan dalam pembangunan fisik pabrik. Semua pengeluaran yang diperlukan untuk itu menjadi tanggungan pemerintah Indonesia. Adapun susunan staf Direksi Pertama P2G Madubaru PT, di waktu pembangunan pabrik gula dan pabrik spiritus Mudukismo sebagai berikut: 1.Dewan Komisaris terdiri dari wakil-wakil Departemen yang terkait diantaranya Departemen Pertanian, Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, Departemen Perekonomian, Departemen Perindustrian dan lain-lain. 2.Presiden Direktur : Sri Sultan Hamengku Buwono IX 3.Wakil Presiden Direktur : Sri Paduka Paku alam VIII 4.Direktur Umum : Prof. Ir. Soegiman 5.Direktur Teknik: Ir. Soehartojo 6.Sekretaris : Soejono 7.Kepala Bagian Tata Usaha Keuangan : Soeharso 8.Kepala Bagian Perburuhan dan Sosial: Syarif Dhardjono Setelah pembangunan pabrik gula dan spiritus selesai pada tahun 1958, susunan formasi personalianya adalah R.M. Soeparwi, sebagai administratur; serta Rachmat Setyodinoto sebagai Pemimpin Pabrik Spiritus Madukismo. Menurut Soetarjo Darmosarkoro, Pelaksana Harian (Acting) Administratur pertama, didatangkanlah alat-alat dan mesin-mesin pabrik gula dengan bahan baku tebu siap giling dari Jerman Timur. Bertindak sebagai kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan adalah DIA (Deutzen Innen und Aussenhandel). Sejak ditetapkannya DIA sebagai kontraktor pelaksana lalu diadakan survey, pemetaan dan pengukuran dengan menambah luas emplasemen pabrik baru itu. Komplek Pabrik Gula Padokan lama hanya seluas Perumahan Karyawan di sebelah barat saja. Kesaksian Yohanes Basuki, Pengawas Teknik Sipil menyebutkan bahwa disain bangunan baru diambil dari ketinggian Stasiun Winongo. Asumsinya dari Stasiun Winongolah maka produksi gula yang dihasilkan dapat diangkut dan distribusikan melalui jalur kereta api. Maka permukaan rel kereta harus rata masuk ke emplasemen pabrik gula. Alasan lain, pengangkutan alat berat, bahan konstruksi yang sangat banyak. Untuk keperluan itu diperlukan pengerukan tanah secara besar-besaran. Karena pada tahun 1955 belum ada alat-alat berat seperti sekarang ini, maka pemindahan tanah galian itu dilakukan secara manual dan primitif. Para pekerja melakukannya dengan cangkul, keranjang dan diangkut oleh para pekerja ke arah utara yang sekarang menjadi tempat pembongkaran tebu. Tidak kurang dari 60 ribu meter kubik tanah dan tanah galian yang dipindahkan. Pengecoran beton untuk fondasi juga dikerjakan secara manual dengan mesin-mesin pencampur yang kecil-kecil, dengan kapasitas sekali aduk hanya seperempat meter kubik. Suara riuh terdengar setiap hari karena tidak kurang dari 60 mesin pencampur beton berputar terus dari pagi sampai petang. Pekerjaan penggalian tanah ini baik untuk fondasi, drainase, dan pembuatan jalan yang dilakukan secara serentak. Menurut Yohanes Basuki proyek mempekerjakan 2.000 sampai 3.000 pekerja setiap hari. Yohanes Basuki mengingat hal itu dan menggambarkan mereka seperti semut yang terus berjalan, menggali dan mengangkut hasil galian itu. Pada masa itu upah tenaga kasar per hari sebesar Rp 3,00 sampai Rp 3,50. Mandor dan tenaga trampil dibayar Rp 3,50 sampai Rp 4.00/hari. Harga beras waktu itu adalah Rp 3,00 per kilogram. Gula Rp 6,00/kg, bir Rp 5,5 per botol. Emas perhiasan Rp 30/gram. Karcis bioskop Rp 3,00 per lembar. Memang cukup mengenaskan kesejahteraan para buruh waktu itu. Tak bisa dibandingkan dengan masa sekarang. B.Kunjungan Tempat Rekreasi 1.Malioboro Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomimdan lain-lain disepanjang jalan ini. 2.Candi Borobudur a.Sejarah Candi Borobudur Pada zaman dahulu pulau jawa terapung-apung di tengah lautan, oleh karenanya harus dipaku pada pusat bumi agar dapat dihuni oleh manusia, paku yang sangat besar itu kini menjadi sebuah gunung yang terletak di kota Magelang yaitu Gunung Tidar. Di sebelah selatang gunung Tidar, kira-kira jarak lurus 15 km, terdapat sebuah candi yang terletak di daerah Kedu yang terkenal dengan sebutan candi Borobudur, istilah Borobudur, istilah Borobudur sendiri mengalami arti dan asal usulnya dalam kitab sejarah Jawa dari abad ke-18 disebutkan Bulit Borobudur, sedangkan keterangan yang disampaikan kepada Raffles (Letnan Gubernur Jenderal Inggris) pada tahun 1814 di desa Segoro menyatakan adanya sebuah penemuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nama Borobudur adalah nama asli dari bangunan candi itu sendiri. Candi Borobudur tidak hanya diperindah dengan relief-relief , cerita-cerita, ukiran, hiasan, tetapi juga dapat dibanggakan karena patung-patungnya mempunyai nilai yang sangat tinggi, patung-patung yang terdapat pada candi Borobudur mengambarkan Dhyani-Budha yang terletak pada bagian Rupadhatu dan Arupadhatu. Patung-patung Budha Rupadhatu di tempatkan di relung-relung yang tersusun berjajar pada sisi luar pagar, sesuai dengan kenyataan bahwa tingkatan-tingkatan bangunannya semakin tinggi, maka semakin kecil ukuran yang terdiri dari : Langkah pertama : 104 patung budha Langkah kedua : 104 patung budha Langkah ketiga : 88 patung budha Langkah keempat : 72 patung budha Langkah kelima : 62 patung budha Teras bundar pertama : 32 patung budha Teras bundar kedua : 24 patung budha Teras bundar ketiga : 16 patung budha Jumlah seluruhnya : 504 patung budha Mudra adalah perbedaan yang sangat jelas, sikap tangan pada patung-patung Budha ke-5 Mudra tersebut ialah : Bhumispara Wara Dhayana Abhaya Dharma Cakra Pada bagian kaki candi Borobudur yang tertutup terdapat tulisan singkat berbahasa sangsekerta dengan huruf kawi, pendapat sementara para pakar arkeologi menyatakan bahwa candi Borobudur di bangun sekitar tahun 800 Masehi, candi Borobudur tidak hanya memiliki bilik atau ruangan didalamnya, oleh karena itu tidak dapat berfungsi sebagai candi akan tetapi dianggap sebagai bangunan jiarah dan bukan sebagai tempat pemujaan. Tingkatan-tingkatan menuju puncak melalui jalan sekeliling pembagian alam semesta menjadi 3 dunia : Dunia paling bawah : Kamadhatu (dunia hasrat) Dunia yang lebih tinggi : Rupadhatu (dunia rupa) Dunia yang tertinggi : Arupadhatu (dunia tanpa rupa) Bangunan candi Borobudur berbentuk lima berundak, apabila dilihat dari sebelah atas menyerupai bujur sangkar, tiga tingkat paling atas berbentuk lingkaran dengan tiga teras, yang terdiri dari : Teras pertama : 32 stupa berlubang Teras kedua : 24 stupa berlubang Teras ketiga : 16 stupa berlubang Stupa induk bergaris tengah 9,90 meter dengan tinggi sampai bagian bawah pinakel 7 meter dengan ukuran-ukuran sebagai berikut : Lebar candi Borobudur : 123 meter Panjang candi Borobudur : 123 meter Keliling candi Borobudur : 492 meter Tinggi sekarang : 34,5 meter Batu andeset : 55.000 m2 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang di laksanakan oleh mahasiswa SKIP “ Purnama” intinya meliputi kegiatan-kegiatan, sebagai berikut : Kegiatan mengadakan kunjungan ke pemerintahan daerah Klaten Jawa Tengah dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer yang bertujuan untuk mengadakan perbandingan yang berhubungan dengan bidang akademis maupun organisasi serta manajemen yang berlaku, serta menambah wawasan tentang dunia kepemerintahan. Kegiatan kunjungan ke pabrik pembuatan gula yang bertujuan untuk melihat, mengamati serta mempelajari secara langsung kegiatan yang terdapat pada instansi tersebut. Kegiatan menunjungi tempat-tempat souvenir seperti toko batik, toko bakpia, serta objek wisata candi Borobudur dengan tujuan menambah wawasan dalam bidang kebudayaan dan seni, meningkatkan dan menumbuhkan jiwa dan apresiasi bagi mahasiswa itu sendiri. B.SARAN-SARAN Kami mengharapkan lingkup studi atau bidang kajian dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini diusahakan lebih spesifik sesuai dengan bidang studi atau jurusan masing-masing mahasiswanya, sehingga akan lebih bermanfaat saat mahasiswa terjun langsung ke masyarakat dan dunia kerja sebagai tenaga yang professional. LAMPIRAN – LAMPIRAN Lampiran foto 1 : Pemda Klaten Lampiran foto 2 : Kampus AMIKOM Yogyakarta lampiran foto 3 : Salah satu alat belajar di Kampus AMIKOM Lampiran foto 4 : Pendiri Kampus AMIKOM (Prof. Dr. M.Suyanto, MM ) Lampiran Foto 5 : Produk hasil dari PT. Madu Baru Lampiran Foto 6 : Jl. Malioboro Siang Hari Lampiran Foto 7 : Jl. Malioboro Malam Hari Lampiran Foto 8 : Stupa Borobudur Lampiran Foto 9 : Borobudur

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...