Kamis, 09 Februari 2023

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

 


KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber  mengatakan Publikasikan dan bukukanlah apa yang sudah kita tulis.,agar banyak orang yang dapat membacanya. Abadikan dalam bentuk  kumpulan buah fikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku.

 

Pemateri malam ini adalah seorang sarjana  Bahasa Indonesia menjadi guru kelas di sebuah SDN Mardiharjo sumatera selatan Bernama Susanto biasa di panggi pak D yang menyampaiakan materi  berjudul "Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan. Jika ingin mengetahui apa, mengapa, bagaimana proofreading bisa kita lakukan dengan mengambil satu di antara resume yang kita dokumentasikan.

Setelah tulisan 'jadi' langkah selanjutnya adalah melakukan swasunting atau padanannya salah satu alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading adalah KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. Ketetapan yang merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

 

Saat melakukan swasunting atau pemadanan bisa saja menemukan beberapa perubahan misalnya: Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.

Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan.

 

Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun.

Dalam menulis puisi, kita bisa mengulang kalimat subjek. Sedangkan untuk esai sebaiknya masukkan ke dalam kalimat majemuk. Beliau juga melampirkan link belajar memperbaiki tulisan https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

 

Berdasarkan kutipan yang diambil beliau dari laman uptbahasa.untan.ac.id

Proofreading adalah proses peninjauan kembali sebuah teks dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan

diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan mendasar lainnya.

 

Berikut tips melakukan proofreading yang beliau sampaikan

1.      Memperhatikan detail tulisan mulai dari kata, huruf, tanda baca, dan spasi;

2.      Membaca dengan lantang untuk mengetahui kata-kata yang kita tulis sudah benar atau belum;

3.      Membaca perlahan digunakan untuk tulisan nonfiksi;

4.      Berbaik hati kepada diri sendiri dengan memberikan istirahat untuk mendapatkan focus yang lama dalam proofreading

 

Pemateri juga menyampaikan untuk penerbit Mayor, seorang editor (orang yang memriksa terlebih dahulu tulisan sebelum diterbutkan) menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader  melakukan uji baca pada tulisan. kembali mengutip laman uptbahasa.untan.ac.id  >> dibeberapa jurnal, mereka mewajibkan para penulis untuk memproofread artikel mereka terlebih dahulu sebelum dikirim ke editor buku nonfiksi yang padat dan bersifat teknis, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengoreksi daripada buku fiksi. Namun, pada fiksi yang sarat dengan dialog tentu ada aturan-aturan bagaimana menulis dialog dengan cara menggunakan tanda baca yang benar.

 

Salah satu "tugas" Proofreading menurut beliau adalah memastikan tulisan itu "bisa diterima logika dan dipahami".  Jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat difahami. Hal tersebut tidak akan terjadi, jika tulisan di-ENDAPKAN dahulu.  Jika cara itu juga kita merasakan hal yang sama maka mintalah orang lain untuk membaca, bisa juga meminta bantuan proofreader atau menggunakan aplikasi editing tools yang bisa didowload melalui playstore.

Seperti analogi pemateri:  pemain bola akan fokus dan merasa sudah benar menggiring serta menendang ke arah yang benar. Nyatanya, penonton di tribun lebih tahu harus ke mana arah bola ditendang.

 

Proffreading adalah tahapan wajib yang harus kita lakukan setelah melalui tahap editorial. Seperti contoh kita menulis di laptop menggunakan keyboard, begitu juga di tablet atau hape pun menggunakan keyboard. Mungkin KBBI-nya tepat akan tetapi, karena tanpa sengaja kita menekan tombol tertentu, misalnya spasi, ikut tersentuh, melompat satu huruf dong.

 

Narasumber mengajak anggota KBMN 28 untuk melakukan Proffreading tulisan agar tulisan kita sesuai dan bagus untuk dibaca. Salam literasi

 

 

Mengelola Majalah Sekolah harus Kreatif



 

Assalamualaikum wr wb

Bismillahi rohmanirrohim

KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 11 mengangkat tema “ Mengelola Majalah Sekolah”. Lalu pertanyaannya,  apakah Majalah sekolah masih diminati? Jika Tidak ? Bagaimana cara agar Majalah sekolah dapat diminati siswa daan menjadi sumber informasi sekolah. Narasumber pada malam hari ini yaitu Ibu Widya Setianingsih S.Ag dan ditemani Ibu Mutmainah M.Pd selaku Moderator.

Narasumber malam ini adalah seorang sarjana alumni UIN Malang yang berprofesi sebagai pengajar di sebuah MI, seorang penulis 30 judul buku antologi , pengarang buku solo dengan judul “Laras Makna Dalam Puisi” juga menjadi Pemimpin Redaksi majalah Kharisma dari tahun 2010 s.d. sekarang , pernah me jadi ketua literasi dan sekretaris di KOMNASDIK. Sungguh suatu prestasi yang membanggakan ditengah kesibukan yang bejibun.

Materi diawali dengan pergertian majalah sekolah yaitu majalah yang dibuat, dikelola, dan diedarkar di kalangan sekolah dengan kata lain dari dan untuk sekolah.

Beliau juga menyampaikan bebraapa tantaagan dalam mengelola majalah sekolah yaitu :

1.       SDM

2.       Sumber dana

3.       Dukungan sekolah

4.       Dukungan Stake holder

Dalam majalah sekolah memiliki yang Namanya direksi sama halnya dengan majalah-majalah pada umumnya yaitu ada

·         Penasehat,

·         Penaggung jawab,

·         pimpinan,

·         Editor,

·         Reporter,

·         Fotografer,

·         Layout,

·         Bendahara. 

Sedangkan untuk majalah yang lebih besar (Majalah Tambang) sumber www.tambang.co.id susunan redaksinya sebagai berikut: 

Ø  Pimpinan umum

Ø  Wakil pimpinan umum

Ø  Dewan direksi

Ø  Pimpinan usaha

Ø  Direktur bisnis dan pengembangan

Ø  Direktur pemberitahuan/penanggung jawab

Ø  Redaksi

Ø  Fotografer

Ø  Produksi

Ø  Iklan dan promosi

Ø  Sirkulasi dan distribusi

Ø  Kordinator Event

Ø  Keuangan

Ø  Administrasi

Selanjutnya narasumber menjelaskan manfaat majalah sekolah yaitu

1.       Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan siswa dan wali murid;

2.       Media komunikatif sekolah yang berisi informasi,berita tentang sekolah dan untuk pengetahuan serta hiburan;

3.       Wadah kretaivitas guru dalam berkarya (menulis dan menggambar)

4.       Sarana publikasi sekolah di masyarakat

5.       Menjadi kebanggan sekolah seklaigus nilai plus sekolah saat akreditasi.

Membuat majalah di sekolah  membutuhkan komitmmen yang kuat serta inovasi dan kreativitas tinggi agar menciptakan majalah sekolah yang dapat diminati siswa selain itu sekolah mendukung secara penuh pendanaan yang memadai. Mengelola Majalah sekolah juga dibutuhkan team yang solid sehingga Majalah Sekolah dibutuhkan atau ditunggu penerbitaanya bagi warga sekolah. Salam Literasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komitmen Menulis di Media Online

 



 

 

Assalamualaikum wr wb

Bismillahirahman ni Rahim, Hari ini Rabu, 25 Januari 2023 pelatihan KBMN 28 pertemuan ke-8 merupakan pertemuan yang special karena menggunakan Zoom Meeting. Semua anggota KMBN PGRI Bergabung dan dapat bertatap muka meskipun secara daring. 

Narasumber kita yaitu Bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.  senang sekali bertemu dengan belia secara daring terahir bertemu dengan beliau saat beliau mengisi acara sebagai Narasumber Guru Blog Indonesia di Gedung Indosat Jakarta Pusat. Tema mala mini Dengan tema Komitmen Menulis Blog. Beliau adalah seorang pendidik, trainer, penulis, motivator dan blogger tentunya. Beliau menulis sejak tahun 2005 sampai saat ini sudah menulis banyak buku, sudah jalan-jalan ke dalam dan luar negeri, dan pastinya sudah menghasilkan banyak cuan dari tulisan beliau di blog. Cuan bos. Dengan moderator bapak Sigit PN. S.H. pemandu zoom malam ini.

 

Bapak Dedi menyampaikan blog adalah sejenis jurnal yang dionlinekan. Sebelum ke materi pak Dedi memberitahukan bahwa beliau telah melakukan presentasi sebanyak 1.204 persentasi sejak 1990. Satu kata keren. Target beliau malam ini adalah menginspirasi peserta pelatihan untuk produktif dalam berinternet yang berfokus pada menulis di blog.

Sebagai pembuka pikiran peserta beliau menceritakan siswa/mahasiswa yang menyukai seorang professor mengajar dengan alasan mengajar sepenuh hati, cara mengajar yang profesional, cara megajar yang menyenangkan dan masih banyak lagi alasan lainnya. Tapi saying walupun sang professor sangat baik dalam mengajar kalah saing kalah negetop sama sandal jepit. Mengapa bisa demikian? Karena sandal jepit banyak diposting di media social slah satunya blog sehingga begitu dicari di google makan akan muncul mulai dari gambar, deskripsi dan hal yang berkaitan dengan sandal jepit. Sehingga begitu di ketik sandal jepit makan akan muncul semua hal yang berkaitan dengan sandal jepit. Sedangkan nama professor tidak ada di laman pencarian google karena beliau tidak pernah menulis maupun memposting apa pun mengenai dirinya di media social khususnya blog.

 

Beliau juga mengungkapkan bahwa dari 3.31 juta guru penggerak di Indonesia sangat sedikit yang menjadi guru hebat dikarenakan guru penggerak tersebut tidak produktif. Dikatakan produktif jika mendatangkan hasil, manfaat, seperti buku, cuan, menjadi narasumber yang bisa keliling Indonesia bahkan ke luar negeri gratis tis tis.

 

Hal-hal yang bisa menghambat seseorang menjadi produktif menurut beliau yaitu

1.      Terlalu nyaman dengan posisi atau pekerjaan yang sudah ada.

Sehingga tidak ingin merubah atau berusaha menjadi sesuatu yang bisa membuatnya menjadi lebih hebat. Bukakah pepatah mengatakan Gajah mati meninggalkan gadinya, Harimau mati meninggalkan belanggnya, dan Manusia mati meninggalkan Namanya. Bagimana orang mau mengenal namannya jika beliau tidak produktif tidak menjadi sesuatu? Sehingga beliat tidak memiliki jejak yang bisa ditelusuri oleh orang banyak sepreti sandal jepit.

2.      Terlalu serius.

3.      Tidak punya waktu buat diri sendiri k(arena terlalu focus mengejar karir).

 

Ciri-ciri orang habat yang disampaikan bapak Dedi adalah

1.      Produktif

Jika punya ide maka tulislah. Jika punya visi yang bagus maka kembangkan sehingga menjadi suskses.

2.      Percaya diri

Jadilah seperti helder yang sangat percaya diri di antara kucing

 

 

Tips konsisten menulis blog yang beliau sampaikan malam ini

1.      Menentukan tujuan

2.      Membuat outline (ide, pikiran utama)

3.      Mulai menulis

4.      Selesaikan

5.      Upload/ publish

6.      Ikut komunitas

7.      Terus menulis

8.      Memperkenalkan diri

9.      Berteman

10.  Menceritakan hal yang istimewa

11.  Bersyukur dan berdoa

Bapak DwitagamaJuga menyarakan agara peserta KBMN PGRI Gel 28 Pertemuan 8 dapat menulis dengan komitmen di media social bukan hanya diblog tapi komiten mulis di perbagai media lietrasi seperti Instagram,Facebook, Kompasiana dalain sebagainya. Salam Literasi

Menulis Fiksi itu Gampang

 



 

Resume 10, KBMN PGRI Gel 28 Masuk pertemuan 10 dengan Tema “Kiat Menulis Cerita Fiksi”

Yang dibawakann oleh narasumber Bapak Sudomo,S.Pt dan Moderator Bapak Bambang Purwanto, S.Kom. Gr (Mr.Bams). Kalau  berbicara fiksi jujur saya lebih minta dengan Menulis Fiksi seperti Puisi  daan Cerpen. Ada beberapa puisi yang dibukukan Bersama teman-teman komunitas Dapur Sastra Jakarta. Berikut merupakan judul antologi puisi saya “ Pinangan, Metamorfosis, Palagan” dan buku Antologi Cerpen dengan komunitas “Pena Intelegensia Club” dengan Judul “Galau”dan “ Berkelahi dalam MIMPI” Serta buku solo Antologi cerpen “ 21 Juni di Himalaya” yang terbit pada tahun 2018.

Menarik sekali Narasumber mengajak Peserta KBMN PGRI untuk menulis mengunakan alur merdeka yaitu Mulai dari diri sendiri, Ekspresikan Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman dan Aksi Nyata.

1. Mulai dari Diri, Pada alur ini, beliau menuturkan utk peserta KBMN untuk memulia menulis fiksi  dari  pengalaman pribadi

2. Eksplorasi Konsep , mengekspor konsep tulisan yang ingin dibuat fiksi dibagi beberapa

a. Cerpen

b. Novelet

c. Novel

d. Fiksi Mini

e. FlashFiction

f. Pentigraf

 Adapun unsur pembangunan cerita fiksi yaitu

·         Latar/ Tempat

·         Tokoh/ Penokohan

·         Alur/Plot

·         Sudut Pandang

·         Amanat

·         Permis

Kesimpulan dari kegiatan KBMN PGRI  Kiat menulis Fiksi bahwa menulis fiksi itu mudah sama halnya seperti mengkhayal.

Mengonsep Buku Nonfiksi

 



Resume 14, Alhamdulilah, KBMN PGRI Gel 28 sudah memasuki pertemuan  ke 14 dengan narsumber Ibu Musiin,M.Pd beliau dipanggil dengan Ibu Iin, Beliau merupakan Guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri.selain itu belaiu juga merupakan Founder Organisasi Swadaya Masyarakatdan Founder PT.In Jaya, belaiu juga menempuh Pendidikan Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahuun 2015 Beliau ditemani oleh Moderator Ibu Yandri Sari,S.Pd.

Malam yang dingin di Djakarta, Kami peserta KBMN PGRI belajar menulis dengan Tema “Konsep Buku Nonfiksi “ Dari judul diatas begitu sangat menarik untuk di pahami daan dipraktikan bagi anggota KBMN PGGRI Gel 28. Apa itu Konsep? Kosep menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah  Abstraksi suatu de, gagasan, imajinasi atau gambaran mental yang dinyatakan dalam suatu kata atau symbol. Artinya dari pengertian tersebut Narasumber mengajak kita untuk membuat konsep ssesuatu yang telah ditentukan oleh tean KBMN PGRI, Bahwa peserta dituntun untuk mengkonsep sebuah Buku Sola sebagai symbol suatu karya bagi penggiat literasi.

Lalu selanjutnya Buku Nonfiksi,fiksi adalah hanyalan dan tidak nyata meskipun mendapatkan ide daari dunia nyata dan kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengertian Non Fiksi yang dikutip dari website Gramedia.com Cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan atau tulisan yang bersifat informatif, penulisnya mempunyai tanggung jawab atas kebenaran dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disampaikannya.

Narasumber mengajak peserta KBMN PGRI untuk mengkonsep sebuah Buku Nonfiksi lalu apa saja Langkah selanjutnya dari Narasumber? Nara sumber menjelaskan bahwa menulis tulisan fiksi adalah bersifat objektif dan berbasis data dan fakta dengan menggunakan Bahasa DENOTATIVE (Apa adanya, sebenarnya). Berikut merupakn jenis jenis tulisan nonfiksi :

1. Biografi

2. Esai

3. Makalah

4. Artikel

5. Karya Tulis Ilmiah

6. Buku Nonfiksi

            Terima kasih Ibu Iin dan Ibu Yandri yang sudah menemani malam kita, semoga kita daapat mengonsep buku nonfiksi dengan baik. Ilmu yag didapatkkan mala mini dapat diprakktikan secara nyata dengan bentuk buku solo nonfiksi. Salam Literasi

 

Pantun merupakan Lambang Sopan Santun




 

 Resume 13 , Kembali menyisir waktu setelah sekian lama membubuhkan waktu untuk kegiatan sekolah, ahiirnya tertinggal beberapa resume dan agenda membuat buku solo dengan mentor sedikit terbengkalai.Bukan karena tidak mau mengerjakan tapi karena ada beberapa kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan atau bisa dikatakn overload kegiatan di sekolah seperti ujian praktek, try out USK dan USK. Sehingga saat malam hari badan tidak sinkron dan memilih beristirahat.

Alhamdulilah Malam ini,Kembali menyimak Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI pada Pertemuan 13 Gelombang 28. Dengan Narasumber Bapak Miftahul Hadi,  S. Pd  dan ditemani Bapak Dail Ma’ruf, M.Pd selaku Moderator. Kegaiatan KBMN pada tanggal 6 Februari 2023 mengambil tema Kaidah Pantun. Kaidah menurut Kamus besar Bahasa Indonesia Adalah [kaidah] Arti kaidah adalah: rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; patokan; dalil (dalam matematika) Sedangkan kaidah kebahasaan adalah aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kalimat. Kaidah kebahasaan ini dapat dijadikan sebagai ciri/karakteristik suatu teks agar berbeda dengan jenis teks lainnya.

Bapak Miftahul Hadi,  S. Pd  menjelaskaan pengertian pantun menurut Renward Branstetter berasal dari kata “Pan” yang merujukpada sifat sopan. Yang artinya keika kkita menulis pantun ada unsur kesopanan sedang “Tun” merujuk pada asrti Santun.Maka Pantun merupakan garis besarnya memilikisopan santun. Pantun Biasanya identic dengan budaya melayu dan Betawi, amun sebenarnya daerah lain juga memiliki budaya pantun meskipun unsur kebahasaan berbedaa pada hakikanya pantun di Indonesia menjunjung nilai utamanya yaitu sopandan santun. Beberapa daerah yang memiliki oantun conthnya, Tapanuli, Sunda, Aceh, Jawa dan Melayu.

Berikut merupakan ciri pantun yang disampaian oleh  Bapak Miftahul Hadi,  S. Pd    sebagai berikut:

1. Satu bait terdiri dari 4 baris

2. Satu baris itu idealnya terdiri dari atas empat saapai lima kata

3. Satu baris pantun terdiri  atas delapan sampai dengan dua belas suku kata

4. Tiap baris terdiri daari delapan samppai dua belas suku kata

5. Baris Pertama dan kedua disebut sampiran, baris ketiga dan empat di sebut isi

 Narasumber juga menjelaskan bahwa pantun meiliki beberapa macam seperti :

1. Pantun

2. Syair

3. Gurindam

4. Karmina

Diatas merupakan jenis puisi tapi memiliki perbedaan

Kesimpulan dari pertemuan diatas bahwa kita sebagai penggiat literasi kita boomingkan pantun dalam dunia Pendidikan bahwa kaidah pantun merupakan ang dapat dipelajari arena berlambangkan kesopan santunan. Salam Literasi


 

Minggu, 29 Januari 2023

Resume Menulis Itu Mudah

 


Bissmillahirahmanirahim

Assalamualaikum wr wb

Alhamdulilah KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara) PGRI Gelombang 28 sudah memasuki pertemuan ke 9. Petemuan kali ini akan dibawakan oleh Prof Dr. Ngainun Naim,yang ditemani Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD selaku Moderator. Tema yang diusung adalah “ Menulis itu Mudah”. Menulis adalah Kegaiatan mengutarakan ide atau gagasan penulis yang ditulis dalam bentuk fiksi atau non  fiksi.Mulai menulislah dengan yang kamu suka terlebih dahulu. Pasti akan terasa lebih mudah dan mengalir begitu saja.

Bapak Prof Dr. Ngainun Naim adalah salah satu dosen diperguruan negeri di daerah Trenggalek. Selain Dosenkegiatan lainnya adalah sebagai seorang Penulis Buku, Beliau sudah memiliki karya 47 buku. Masya Allah,inilah bukti seorang manusia pembelajar,semasa hidupnya dicurahkan pada dunia mengajar dan menghasilkan karya. Beliau mengajak ribuan anggota KBMN 28 Pertemuan  9 untuk tidak menunda waktu menulis,karena menulis begitu mudah.Ketika kita sudah berfikir mudah maka jangan sekali-kali meikirkan kesulitan. Mudah,mudah dan mudah untuk menulis dan berkarya menerbitkan suatu buku. Berikut merupakan tips menulis dari Prof Dr. Ngainun Naim, simak baik-baik yaa:

1. Menulislah hal-halyang sederhana yang kita alami, contoh kita bertemu sesorang yang baru saja ditinggalkan suaminya,lalu ia kepayahan dalam bekerja dan mengurus anak karena keluarga lain berada diluar kota, Kita bisa jadikan sesuatu yang kita lihat ini sebagai ide menulis. Pendapat Prof Dr. Ngainun Naim menulis yang kita alamai saja, artinya pematasan ide agar kita mudah dalam menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan.

2. Jangan menulis sambal  dibaca lalu di edit

Mengapa yang demikian dilarang Prof Dr. Ngainun Naim? Karena judulya menulis itu mudah jangan memikirkan bagus atau tidak dalam tulisan kita dengan cara dibaca ulalng lalu diedit. Dengan jam terbang menulis, secara alami tulisan kita akan terbentuk sesuai dengan karakter dan bagus. Endapkan dulu apa yang sudah mengalir dalam tulisan kita. Kalau sudah selesai bari dibaca Kembali lalu diposting ke media.    

3. Meulis tentang Perjalanan

Menurut Prof Dr. Ngainun Naim menulis perjalanan begitu mudah dalam menuangkannya, karena kita mengalami sendiri. Tulisan tentang perjalanan sangat mudah dilakukan. Setiap orang pasti melakukan perjalanan, baik perjalanan keluar kota, luar negeri, bahkan perjalanan hidup juga bisa dituangkan dalam sebuah tulisan.

4. Menulis seperti ngemil/ secara ngemil

Yang dimaksud menulis secara ngemil,menulis sedikit sedikit seperti mengemil makanan. Apalagi mengemil makanan saat menonton film kesayangan pasti tak terasa makanan cepat habis. Begi  juga menulis secara ngemil, sedikit-sedikit lama-lama tulisan menjadi banyak dan menjadi sevuah karya sebuah buku yang siap diterbitkan.

Diatas merupakan tips dari narasumber kita dipertemuan 9 Bapak Prof Dr. Ngainun Naim, Beliau sudah banyak memilki karya, Banyak sekali buku yang sudah diterbitkan. Beliau memiliki target setiap harinya menulis 3-5 paragraf, menulis yang dialami dan dipublikasikan di media blog seperti blogspot dan kompasiana. Beliau akan mempersiapakan menulis untuk dipublikasikan saat beliau sudah samapi ditempat bekerja,yag artinya Prof Dr. Ngainun Naim menulis setelah melakukan perjalanan ke tempat bekerja. Prof Dr. Ngainun Naim juga melakukan rutinitas menulis secara ngemil sebelum berangkat kerja yaitu membuat tulisan minimal satu paragraph untuk membuat sebuah jurnal. Berikut Merupakan contoh penulisan Prof Dr. Ngainun Naim, silakan dipelajari agar lebih matang dalam menulis,sehingga dapat menulis dengan mudah.

 

1. https://www.spirit-literasi.id/2022/12/dari-wa-ke-dunia-nyata.html

2. https://ngainun-naim.blogspot.com/2020/02/senja-di-pantai-warna-oesapa.html

3. https://ngainun-naim.blogspot.com/2016/06/suatu-sore-di-bulan-ramadhan.html

4. https://www.spirit-literasi.id/2022/04/jejak-dari-bukittinggi-dari-ngarai.html

 

Kesimpulan dari KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara) PGRI Gelombang 28 pertemuan ke 9 dengan Bapak Prof Dr. Ngainun Naim, bahwa menulis itu mudah jika dilakukan dengan menulis saja tanpa memikirkan bagus atau tidak. Apalagi menulis dengan dibaca dan diedit, ini akan membuat penulis merasa kesulitan untuk melajutkan menulis dan mengembangkan gagasan.Menulis itu mudah , menulis dari hal-hal yang di alami, seperti menulis perjalanan dan menulis akan mudah jika dilakukan secara ngemil, sediki sedikit tapi akan menjadi sebuah karya yang besar dan bermanfaat bagi khalayak umum. Salam Literasi, manusia pembelajar ingat bahwa menuis itu Mudah.

 

Selasa, 24 Januari 2023

Pasti Bisa Nulis Buku Mayor


Oleh: Aisyah Safitri Hayati 



Tidak seperti biasa pertemuan 6 pada kegiatan KBMN PGRI Gelombang 28 ribuan peserta begitu sangat antusias menatap layar dingding smartphone. Ternyata narsumber hari  ini sangat luar biasa yaitu Bapak Prof. Dr. Ir Richardus Eko  Indrajit, M.SC, M.B.A., M.Phil., M.A Lahir pada tahun 1969 seorang tokoh Pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas  Pradita. Narasumber yang aktif diberbagai seminar,lokakarya dan penulis Buku serta jurnal yang telah dipublikasikan didalam maupun diluar negeri. Beliau adalah seorang penulis besar yang bisa mengantarkan dan membimbing kita dalam menerbitkan buku di  penerbit mayor. Sesui dengan tema pada hari ini “ Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu” Beliau menyampaikan materi tersebut ditemani oleh Bunda Aam Nurhasanah selaku moderator acara.menulis KBMN PGRI  Gelombang 28.

Ibu AAM Nurhasanah juga menceritakan kisahnya,bagaimana ia bisa menerbitka buku di penerbit mayor Bersama Bapak Eko, untuk itu pertemuaan ini merupakan tujuan ahirnya peserta KBMN PGRI dapat menyelesaikan tulisan dan bisa dicetak di Penerbit Mayor dalam waktu singkat yaitu 2 Minggu.  Bapak Prof. Dr. Ir Richardus Eko  Indrajit, M.SC, M.B.A., M.Phil., M.A, sejak dini sudah menyukai dunia menulis,sudah ratusan buku yang dicetak dalam penerbit mayor. Tertulis pada web yoursay.id, Naskah yang diterbitkan secara mayor, tentunya adalah naskah yang sudah diseleksi terlebih dahulu oleh editor akuisisi. Jika sudah dinyatakan layak terbit, maka ketika proses penulisan, biasanya akan ada editor dari pihak penerbit yang ikut memantau progres penulisan naskah kamu. Editor akan berperan sebagai partner penulis selama proses penyusunan dan penyuntingan naskah. Berikut adalah karya Ibu Aam Nurhasanah bersama Prof  Prof. Dr. Ir Richardus Eko  Indrajit, M.SC, M.B.A., M.Phil., M.A,



 

Berikut merupakah tips jitu Bapak Prof. Dr. Ir Richardus Eko  Indrajit, M.SC, M.B.A., M.Phil., M.A untuk peserta KBMN 28 agar tulisan dapat dicetak pada penerbit mayor.

1.Menulis Mengikuti Kebutuhan pasar bukan untuk diri sendiri tapi untuk orang lain.  Contohnya apa yang diperlukan masyarakat,info apa yang dibutuhkan dimasa sekarang,nah kita tulis sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar atau khlayak umum, bukan untuk diri sendiri

2. Menulislah dari  satu hal  yang sederhana,  menulis sesuatu yang kita ketahui jangan terlalu berfikir Panjang dan berlebihan terlebih dahulu

3. Cari Judul yag anti mainstream jangan yang biasa-biasa saja karena Penerbit Mayor tidak tertarik menerbitkanya

4.Isi konten buku disampaikan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

5. Memiliki Impian karya kita dapat dipajang di toko buku seperti Toko Buku Gramedia

6. Practice makes perfect .Latihan Menulis adalah kuncinya

 Itulah yang disampaikan Bapak Prof. Dr. Ir Richardus Eko  Indrajit, M.SC, M.B.A., M.Phil., M.A.Ilmu yang sangat luar biasa yang didapatakan di KBMN PGRI 28,Semoga kita dapat menerbitkan buku di penerbit Mayor mengikuti jejak beliau dan teman-teman KBMN PGRI sebelumnya. Kita sudah belajar menulis setiap  hari, bahkan menjiwai menulis adalah sebuah kehidupan,lalu kita jadikan sebagai passion maka sudah dapat dipastikan kita pasti bisa nulis buku Mayor dengan bimbingan  Bapak Eko Omjay dan teman teman KBMN PGRI yang luar biasa. Terima kasih

 

Cara Mematikan Writing Block

 


 Writing Block adalah kebuntuan menulis yang bisa dirasakan setiap penulis pemula maupun penulis professional.  Bagaimana Cara mengatasinya, berikut merupakan ulasan resume ke 7, KBMN Kelas Belajar Menulis Nasional  PGRI Gelombang 28. Pada Tanggal 23 Januari 2023 dengan Narasumber Ibu muda cantik pintar, Ditta Widya Utami, S,Pd Gr. Beliau merupaka salah satu guru IPA di SMPN 1 Coipeundeuy, Subang Jawa Barat. Beliau mengangkat tema “ Mengatasi Writers Block”. Beliau ditemani oleh moderator yang Bernama Ibu Ralyanti,S.Sos,M.Pd.

Dalam pembukaan Beliau mengutarakan kebanggannya kepada anggota KBMN Gel  28 karena semangatnya luar biasa dengan dibuktikannya yang menulis resume lebih banya dari Angkatan sebelumnya, dan tulisannya bagus-bagus. Siapapun yang ingin menjadi seorang penulis andal maka harus menikmati  prosesnya.  Prosenya sangatlah banyak dan begitu sangat Panjang,namun kita lebih difokuskan membahas permasalahan yang dihadapi bagi setiap penulis.

Yang perlu diketahui kita harus bangga menjadi seorang penulis,karena Ibu Ditta mengatakan bahwa aktivitas menulis memang tak  bisa lepasa dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.

Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll.

Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB (Writer's Block). bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB (Writer's Block). dan cara mengatasinya. Karena WB (Writer's Block) ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya.

Sederhananya, WB (Writer's Block). adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak. Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika.

Berkaca dari pengalaman, WB (Writer's Block) ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB (Writer's Block) ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB (Writer's Block)., maka kita perlu mengenali penyebabnya.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB (Writer's Block):

1.  Mencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB (Writer's Block)..

 

Misal ketika jadi penyebab:

Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB (Writer's Block)..

Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB (Writer's Block)? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB (Writer's Block) yang kedua dan ketiga. Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik.

2.  fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB (Writer's Block) Maka, mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dg sebelumnya pasti menyenangkan. Beberapa teman dan saya sendiri terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB (Writer's Block). Biar bagaimanapun, WB (Writer's Block) bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB (Writer's Block).

3.Terakhir yang bisa menyebabkan WB (Writer's Block).  adalah terlalu perfeksionis. Ibu Bapak hebat, masih ingat kisah saya menulis diary berbahasa Inggris yang saya ceritakan di awal? Jika saya membuka kembali diary berbahasa Inggris yang saya tulis saat duduk di kelas 2 SMP, saya akan tersenyum bahkan tertawa sendiri. Bagaimana tidak? Grammar nya saja banyak yang tidak sesuai, tapi saya tetap PD menulis  tak hanya satu, ada dua atau tiga diary. Tapi, justru itulah salah satu kunci menghadapi WB (Writer's Block). Bila saat itu saya terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya diary berbahasa Inggris itu tidak akan pernah rampung. Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.

Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya. Yuk, dicoba menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB (Writer's Block).  Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?

Dari uraian yang dijelaskan Ibu Dita tentang mengatasi Writer's Block bisa diterapkan pada penulis agar ide dan gagasan yang sudah terurai dalam bentuk tulisan tidak macet dan dapat selesai sesuai dengan rencana, gunakan tips diatas untuk mengatasi permasalahan (Writer's Block). Terima kasih semoga bermanfaat. 


Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...