Rabu, 28 November 2012

Kearsipan

Arsip, Macam-macam arsip, jenis Arsip










A. Pengertian Arsip



Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu.


Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.





Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan diperlukannya beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan Nasional.





arsip adalah salah satu aset yang berharga. Arsip merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan. Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya. Berkaitan dengan hal tersebut arsip perlu dikelola dengan baik dalam sebuah kerangka sistem yang benar.





Sistem kearsipan harus bisa mencakup semua subsistem dalam manajemen kearsipan. Manajemen kearsipan dimaknai sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi manajeman di dalam rangka mengelola keseluruhan daur hidup arsip. Daur hidup arsip mencakup proses penciptaan, pendistribusian, penggunaan, penyimpanan arsip aktif, pemindahan arsip, penyimpanan arsip inaktif, pemusnahan, dan penyimpanan arsip permanen (Wallace, 1992:2-8).





Sistem merupakan suatu kesatuan yang terorganisir yang mengatur hubungan dalam suatu kerangka tertentu untuk mencapai tujuan tertentu, atau menurut Betty R. Ricks, sistem adalah sekelompok kegiatan yang saling berkaitan yang secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan (Ricks, 1992: 12).

Sistem Kearsipan adalah rangkaian subsistem dalam manajemen kearsipan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan agar arsip tertata dalam unit-unit informasi siap pakai untuk kepentingan operasional dengan azas bahwa hanya informasi yang tepat digunakan oleh orang yang tepat untuk kepentingan tepat pada waktu yang tepat dengan biaya se- rendah mungkin.





Subsistem dalam sistem kearsipan mencakup tata naskah dinas (form management), pengurusan surat (correspondence management), penataan berkas (files management), tata kearsipan dinamis (records management), dan tata kearsipan statis (archives management).


B. Penggolongan Arsip Berdasarkan Fungsinya
Menurut fungsi dan kegunaannya, arsip dibedakan menjadi 2 macam, yaitu arsip dinamis dan arsip statis.


1.    Arsip dinamis. Adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan organisasi/perkantoran sehari-hari. Arsip dinamis dibagi lagi kedalam 3 macam, yaitu:

  • Arsip aktif, ialah arsip yang masih sering digunakan bagi kelangsungan kerja;
  • Arsip semi aktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya sudah mulai menurun;
  • Arsip inaktif, adalah arsip yang jarang sekali dipergunakan dalam proses pekerjaan sehari-hari.
2.    Arsip statis, merupakan arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari-hari namun tetap harus dikelola/disimpan berdasarkan pertimbangan nilai guna yang terkandung di dalamnya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Poin 3 sampai dengan 7 dijelaskan mengenai beberapa pengertian arsip sebagaimana disebutkan di atas, yaitu:
  1. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
  2. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.
  3. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus.
  4. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.
  5. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.

C. Macam - macam Sistem  Arsip 

A. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)
Sistem Abjad adalah sistem penyimpanan arsip dengan memakai metode penyusunan menurut abjad. Umumnya dipakai untuk arsip yang dasar penyusunannya dilakukan terhadap nama orang, nama perusahaan / organisasi, nama tempat, nama benda dan subjek masalah.Nama-nama diambil dari nama si pengirim (surat masuk) dan nama alamat yang dituju (surat keluar).

B. Sistem Perihal (Pokok Isi Surat)


Sistem perihal adalah cara penyimpanan dan penemuan kembali surat berpedoman pada perihal surat atau pokok isi surat.

Yang perlu dipersiapkan untuk sistem perihal adalah.1. Daftar Indeks; adalah daftar yang memuat seluruh kegiatan / masalah / hal-hal yang dilakukan diseluruh kantor dimana sistem ini diterapkan.Masalah-masalah tersebut kemudian diuraikan lagi. Masalah-masalah pokok tersebut dalam pembagian utama, sedangkan uraian masalahnya disebut dalam pembagian pembantu, apabila uraian masalah masih dibagi lagi menjadi masalah yang lebih kecil, disebut sub pembagian pembantu.2. Perlengkapan menyimpan surat- Filling Cabinet- Guide- Folder- Kartu kendali3. Pemberian kode surat4. Penyimpanan surat, dengan cara- Membaca surat untuk mengetahui isi surat- Memberi kode surat- Mencatat surat dalam kartu kendali5. Menyimpan kartu kendali.




C. Sistem Nomor

Di dalam sistem nomor ada 4 macam :
1. Sistem nomor menurut Dewey (Sistem Desimal / Klasifikasi)Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk surat yang bersangkutan.
2. Sistem nomor menurut Terminal Digit Didalam sistem ini kode penyimpanan dan kode penemuan kembali surat memakai sistem penyimpanan menurut teminal digit, yaitu sistem penyimpanan berdasarkan pada nomor urut dalam buku arsip.Dalam sistem ini yang perlu dipersiapkan adalah- Perlengkapan untuk tempat penyimpanan surat yang terdiri atas; filling cabinet 10 laci, guide (setiap laci 10 guide), dan folder (setiap guide 10 folder)- Kartu kendali; yang digunakan dalam sistem ini sama dengan kartu kendali yang digunakan dalam sistem lain. 
3. Sistem Nomor Middle DigitSistem ini merupakan kombinasi dari Sistem Nomor Decimal Dewey dan Sistem Nomor Terminal Digit.

4. Sistem nomor Soundex (phonetic system)Sistem Soundex adalah sistem penyimpanan warkat berdasarkan pengelompokan nama dan tulisannya atau bunyi pengucapannya hampir bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti dengan kode (notasi) yang terdiri dari 1 huruf dan 3 angka.Susunan penyimpanannya adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.

D. Sistem Geografis / Wilayah
Sistem geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.

Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan berdasarkan geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim.


E. Sistem Tanggal (Chronologis)

Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan surat yang didasarkan kepada tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal surat dikirim (untuk surat keluar)Yang diperlukan untuk sistem ini adalah- Perlengkapan yang diperlukan; filling cabinet, didepan laci dicantumkan judul “tahun”, guide sebanyak 12 buah, masing-masing untuk satu bulan, folder, dan kartu kendali.- Pembagian sistem tanggala. 

D. Jenis- jenis Arsip

Arsip dapat digolongkan atas berbagai jenis atau macam, tergantung dari sisi peninjauannya, antara lain: 

A.  Berdasarkan Fungsi

Menurut fungsi dan kegunaanya, arsip dapat dibedakan menjadi:
(a) Arsip dinamis, yakni arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, dan atau penyelenggaraan administrasi perkantoran.
(b) Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan lagi secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, aan atau penyelenggaraan aamlnlstrasl perkantoran, atau sudah tidak dipakai lagi dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.
B.  Berdasarkan Nilai Guna
Ditinjau dari segi kepentingan pengguna, arsip dapat dibedakan atas:
a.       Nilai guna primer yaitu : nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan untuk
kepentingan lembaga/instansi pencipta atau yang menghasilkan arsip. Nilai guna primer meliputi: 
  • Nilai guna administrasi yaitu : nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/instansi pencipta arsip. 
  • Nilai guna hukum yaitu : arsip yang berisikan bukti-bukti yang mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah.
  • Nilai guna keuangan yaitu : arsip yang berisikan segala hal yang menyangkut transaksi dan pertanggungjawaban keuangan.
  • Nilai guna ilmiah dan teknologi yaitu :  arsip yang mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai akibat/hasil penelitian murni atau penelitian terapan.
b.      Nilai guna sekunder yaitu : nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip sebagai kepentingan lembaga/instansi lain, dan atau kepentingan umum di luar instansi pencipta arsip, serta kegunaannya sebagai bahan bukti pertanggungjawaban kepada masyarakat/pertanggungjawaban nasional.
Nilai guna sekunder, juga meliputi:
Ø      Nilai guna pembuktian, yaitu arsip yang mengandung fakta dan keterangan
yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana
lembaga/isntansi tersebut diciptakan, dikembangkan, diatur fungsinya, dan apa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, serta apa hasil/akibat dari kegiatan itu.
Ø      Nilai guna informasi, yaitu arsip yang mengandung informasi bagi kegunaan
berbagai kepentingan penelitian dan sejarah, tanpa dikaitakan dengan
            lembaga/instansi penciptanya. 
C. Berdasarkan sifat
  Berdasarkan sifatnya, arsip dapat dibedakan atas :
Arsip tertutup, yaitu arsip yang dalam pengelolaan dan perlakuannya berlaku ketentuan tentang kerahasian surat-surat.
Arsip terbuka, yakni pada dasarnya boleh diketahui oleh semua pihak/umum. Berdasarkan tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya
Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya, arsip dibagi atas :
Arsip sentral, yaitu arsip yang disimpan pada suatu pusat arsip (depo arsip), atau arsip yang dipusatkan penyimpan dan pemeliharaannya pada suatu tempat tertentu. 
Arsip pemerintah, yang mengandung nilai khusus ada yang disimpan secara nasional di Jakarta yaitu pada Lembaga Arsip Nasional Pusat yang disebut dengan nama ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia).
Arsip unit, yaitu arsip yang disimpan di setiap bagian atau setiap unit dalam suatu organisasi. Arsip unit disebut juga arsip mikro atau arsip khusus, karena khusus hanya menyimpan arsip yang ada di unit yang bersangkutan.
D. Berdasarkan Keasliannya
Menurut keasliannya, arsip dibedakan atas: arsip asli, arsip tembusan, arsip salinan, dan arsip petikan.
E. Berdasarkan Subyeknya
Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan atas berbagai macam, misalnya: Arsip keuangan, Arsip Kepegawaian, Arsip Pendidikan, Arsip Pemasaran, Arsip Penjualan, dan sebagainya.
F. Berdasarkan Bentuk dan Wujudnya
Menurut bentuk atau wujudnya, arsip terdiri dari berbagai macam, misalnya surat (arsip korespondensi) yang dalam hal ini diartikan sebagai setiap lembaran kertas yang berisi informasi atau keterangan yang berguna bagi penyelenggaraan kehidupan organisasi.
G. Berdasarkan Sifat Kepentingannya
Arsip penting, yaitu arsip yang mempunyai nilai hukum, pendidikan, keuangan, dokumentasi, sejarah, dan sebagainya.
Arsip vital, yaitu arsip yang bersifat permanen, disimpan untuk selama-lamanya, misalnya akte, ijazah, buku induk mahasiswa, dsb.













Senin, 26 November 2012

CERPEN FOR GAZA (Pada Sebilah Rindu)



Written by Ipung Araffah


Duh, gadisku yang kini menjadi mayat. Aku rindu.
Tak adakah kau simpan mata perawan yang menggaruk rona pipimu? Kemarilah! Kecuplah ubun-ubunku! Lalu tumpahkan kedalam cawan selir-selir ungu. Duh, gadisku. Aku rindu. Sungguh.

*****

Meika Anakku, kemarilah! Duduk di sini, Nak! Di hadapan Ayah. Ayah ingin bercerita padamu. Maka janganlah kau kisut. Dengarkan!
Bukankah ayah selalu bercerita padamu tentang segala hal? Tentang masa kecil ayah yang belangsak. Tentang obat pelangsing Ibu yang dicuri kucing piaraan tetangga. Tentang burung kutilang ayah yang bulunya rontok. Atau tentang senja yang merobek langit jingga? Maka dengarkan! Dengarkan anakku! Pada sebilah rindu, kau akan bertahan.

I
"Apa itu paman? Suara apa itu?" Tanya polos seorang bocah yang harus terbangun dari tidurnya yang lucu karena suara dentuman keras. Bukan hanya gadis kecil itu. Kami, para relawan dan puluhan pengungsi sipil Palestina di camp pengungsian Jabaliya itu pun dikagetkan oleh suara ledakan dahsyat itu.
"Itu adalah suara panggilan yang menjemput para kekasih Allah, Nak : para Syuhada. Suara itu jugalah yang dulu memanggil ayah dan ibumu, sehingga kuburan mereka seharum bunga kesturi. Apakah kau takut anakku?"

Gadis bermata bulat itu memandang tajam mata pamannya beberapa detik sebelum akhirnya melepaskan senyum dan dengan tegas menggelengkan kepala.

"Alhamdulillah. Mari kita tidur lagi, anakku". Pria paruh baya itu lalu menyelimuti tubuh mungil sang gadis kecil dengan jubahnya yang harum. Dengan wajah sejuk, mereka kembali melanjutkan tidur.
Sejak saat itu aku berkesimpulan : Bom adalah hal yang biasa di sini. Di tanah Palesina.
Ya, begini anakku, akan kukisahkan pertemuanku dengan gadis luar biasa itu. Duduklah! Dan dengarkan baik-baik ceritaku ini.

Gadis kecil itu bernama Wafa Thahirah. Ia selalu membuatku berdecak kagum. Aku ingat pertemuan pertamaku dengannya. Saat itu beberapa bagian tubuh sebelah kiri gadis itu terluka karena tertembus pecahan dinding saat tentara Israel membombardir kawasan utara gaza itu. Lukanya cukup parah. Tapi yang membuatku heran, gadis itu sama sekali tak menangis. Ia hanya sesekali menyeringai menahan rasa sakit.
"Kau pasti heran kenapa anakku tak menangis kan, dokter Indonesia?" Terka seorang lelaki tua yang belakangan kuketahui sebagai paman sang gadis.

"Kau orang asing kesekian yang menyimpan rasa heran itu, makanya aku bisa dengan mudah menebak".
Pria berjanggut lebat itu lalu mengajakku ke luar dari ruangan tempat dimana Wafa dirawat.
"Roket dan bom tentara zionis telah membunuh ayah dan ibunya dua tahun yang lalu ketika usianya baru menginjak tahun ketujuh. Sejak saat itulah dia tidak pernah menangis. Aku mengira dia mengalami trauma atau sebuah penyakit yang membuatnya tak bisa menangis. Tapi ketika ku tanya kenapa dia tak pernah menangis, maka dia menjawab: "Paman, aku tidak lagi mempunyai ayah dan ibu yang biasanya menghapus air mataku, maka bagaimana bisa aku menangis?".

Lalu aku menjawab, "Kau benar anakku. Sebagai seorang paman, aku takkan pernah sudi menghapus air matamu yang kau tumpahkan hanya karena perbuatan kafir zionis. Tujuan mereka memang menyakiti kita, dan menangis karena perbuatan mereka adalah bukti bahwa kita tersakiti oleh mereka, dengan begitu tujuan mereka menyakiti kita telah tercapai. Maka janganlah menangis karena perbuatan mereka anakku! Tegakkan kepalamu, maka mereka tidak akan pernah bisa menyakitimu! Simpanlah tangismu hanya untuk Allah!

Kemudian anakku menjawab, "Tidaklah ada keraguan dalam diri kami dan tidak pula kami bersedih hati. Aku berjanji aku tidak akan pernah merasa takut pada roket canggih mereka, pada bom White Phosphor mereka, pada senapan Tavor mereka, pada tank-tank Merkava mereka yang gagah, pada intimidasi mereka, pada boikot makanan mereka. Aku hanya takut pada Allah"
"Mereka berpikir bahwa mereka telah berhasil membakar mesjid-mesjid kita nak, tanpa mereka sadari bahwa mesjid kita adalah bumi Allah yang luas. Maka janganlah bersedih, anakku, meskipun kita terusir dari mesjid kita sendiri".

*****

Aku biru. Sedang kau hijau. Adakah kau dengar kata yang diucapkan adam pada hawa? Sebuah kata yang tersimpan rapi dalam belanga berkarat cokelat. Itulah belanga hatimu, gadisku.
II
"Anak-anak berbadan kurus itu mengacungkan tangan kanan mereka yang jemari-jemari kecilnya menggenggam batu-batu kasar. Sementara di hadapan mereka tank-tank tentara Israel yang ukurannya sebesar rumah mereka, siap menghancurkan kepala mungil anak-anak dekil itu.
Intifadah, begitu kami menyebutnya. Intifadah yang berarti 'pemberontakan' dalam Bahasa Arab, adalah nama untuk perjuangan yang dilakukan oleh sekelompok orang Palestina, yang bersenjatakan batu-batu, melawan tentara Israel yang dilengkapi senjata-senjata canggih. Maka begitulah anak-anak itu. Mereka siap mengusir tentara Israel dengan melempari tank-tank raksasa berlapis baja itu dengan batu-batu sebesar kepalan tangan mereka.

Agar bisa mencapai Gaza City, Israel harus menaklukkan wilayah kami, Jabaliya. Jabaliya adalah sebuah wilayah penting di kawasan utara Gaza yang menjadi lapis pertahanan pertama menuju Gaza City. Tak heran jika peran anak-anak bersenjata batu dan ketapel itu menjadi sebuah ujung tombak perlawanan untuk mengusir para tentara Israel.

Namun siapapun bisa menyangka, batu melawan senjata modern pastilah tak sebanding. Alhasil tentara-tentara gagah itu berhasil memberondong jantung dan lambung anak-anak berusia belasan tahun itu dengan senapan serbu mereka yang ganas. Moncong-moncong tank Merkava menghancurkan kepala anak-anak bersenjatakan batu itu. Sebagian yang lain dipatahkan tangan dan kakinya, kemudian dijebloskan ke penjara tanpa peradilan. Namun demikian, atas pertolongan Allah, beberapa diantara mereka berhasil lolos dari serangan membabibuta para tentara itu.

Dan kau tahu dokter Indonesia? Salah satu dari anak-anak yang lolos dari kematian itu adalah aku. El-Ghazi".

Aku masih duduk bersila mendengarkan kisah lelaki berjanggut itu, Nak. Di hadapanku, secawan Maqluba, makanan khas Palestina serupa nasi kebuli di Indonesia, masih terhidang utuh dalam cawan alumunium. Aku tak berani mencicipinya, sebelum pria murah senyum itu berhenti berkisah.

"Mendengar ceritaku, kau pasti menyangka bahwa orang tua kami mengajarkan kekerasan. Kau salah dokter. Orang tua kami tak pernah mengajarkan kekerasan. Mereka hanya mengajarkan dua hal seperti yang kuajarkan pada keponakanku, Wafa. Yaitu: Jangan bersedih atau menangis dan jangan ragu atau takut. Justru yang memaksa kami ber-intifadah adalah intimidasi kafir zionis yang memaksa para tentara itu menyakiti kami. Tanpa mereka ketahui bahwa kami tak mudah untuk disakiti. Tak ada keraguan dalam diri kami dan tidak pula kami bersedih hati".

To be Continue...

Temukan kisah selanjutnya di Buku Antologi Cerpen "Galau" 


Rp. 34.900,- (Belum termasuk Ongkir)
RECEIVED ORDER, contact : 083874527701

Sabtu, 17 November 2012

Bedah Buku "GALAU" di SMK Darul Ma'arif


17-11-2012, Di SMK Darul Ma'arif PIC (Pena Inteligensia Club) kembali membedah buku antologi cerpen pertamanya yaitu "Galau" yang di pengarahi oleh Agoesthine. Yang di moderatori Shafiqah Adia Treest yang kebetulan ia adalah salah satu penulis dari 10 penulis buku antologi cerpen "Galau" begitu juga Aisyah Asafid Abdullah yang memperkenalkan mengenai PIC (Pena Inteligensia Club).

Siang tadi tujuh penulis tidak bisa hadir karena kesibukan dan jarak yang begitu jauh. Tujuh diantara penulis antologi cerpen galau itu adalah Mudi Riyanti, Muhammad Valdy Nur Fattah, Midun Aliansyah, Hinarto,  Ipung Araffah, Hidayah Sulistyowati, Ika Pratiwi.

Siang itu, siswa-siswi begitu sangat antusias dan semangat.Dengan yel-yel yang harus mereka lantunkan, mereka bertambah semangat

Slow without Galau Asyik...
Slow without Galau  Oke...
Slow without Galau  Yes...
GALAU no way.....

Lantas acara pun mulai pada intinya yang mengenai galauers yang positif. Bahkan narasumberpun memberi contoh tidak ada didalam dunia ini yang tidak galau. Nabi Muhammmad SAW pun pernah galau. Namun kegalaunya ia adukan kepada Allah SWT. Lalu kak Agusthine melemparkan satu balon yang berisikan sebuah puisi cinta. Siapa yang mendapat balon tersebut ia berhak mendapat hadiah yang sebelumnya ia diminta untuk membacakan Puisi

Puisi Cinta
Aku ingin mencintaimu dengan caraku sendiri, tanpa suara
Membiarkan kata-kata lenyap tiada sampai dikalimat yang utuh
Seperti kabar yang dibawa angin, hilang dalam hembusannya
Aku ingin mencintaimu dengan carku sendiri tanpa lidah
Membiarkan kalimat pecah berkeping-keping tiada susunannya
Seperti awan yang digiring angin yang membuatnya basah
Biar Allah memutuskannya karena cinta adalah atas perintahnya
Biar Allah mendengarnya karena cinta adalah perilaku ketulusan
Biar Allah melihatnya karena cinta membutuhkan keberanian


Selang kemudian acara diakhiri dengan galau award dengan kategori 
1. Galauers
2. Anti Galau
3. Yang paling Jaim
4. Yang paling Pintar
5. Yang paling Narsis
6. Peserta terbaik


Jumat, 02 November 2012

TIPS SUKSES PPL

Tips Persiapan PPL ( Program Pengenalan Lapangan) Tips buat teman- teman mahasiswa yang mempersiapkan diri menghadapi PPL(Program Pengenalan Lapangan), Sebagaimana diketahui PPL adalah bagian yang integral dari keseluruhan kurikulum , dan merupakan muara dari seluruh kegiatan akademik bidang kependidikan. PPL berfungsi mengorganisasi, mengkoordinasi dan mengembangkan penyelenggraan program praktek kependidikan dan keguruan. Sebagai tenaga kependidikan yang profesional, lulusan STKIP PURNAMA bidang kependidikan harus memiliki seperangkat kompetensi yang diperlukan oleh seorang guru/tenaga kependidikan yang profesional serta dapat menerapkan di dalam menyelenggarakan berbagai program kependidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Tips PPL

1. Persiapan serta survey lokasi Sebelum kegiatan PPl di mulai maka hal yang harus diperhatikan olah mahasiswa adalah survey lokasi PPL dengan tujuan agar lebih mengenal atmosfir lingkungan praktek agar mental terbangun dan lebih nyaman.

2. Mengumpulkan Materi ajar serta RPP agar proses PPl lancar dan sesuai rencana maka mahasiswa wajib mengetahui materi yang digunakan berdasarkan pada kurikulum sekolah tempat mengajar selanjutnya menggunakannya untuk membuat RPP.

3. Gunakan materi ajar yang Up to date mahaiswa peserta RPP sebaiknya senantiasa mencari sumber balajar yang up to date dengan menggunakan fasilitas internet untuk mendapatkan materi ajar dan pengembangan diri.

4.Mempersiapkan mental hal terpenting saat PPL adalah mental, dimana mental mengajar yang baik akan sangat berpengaruh terhadap kualitas calon guru di kelas. tips terbaik membangun mental adalah dengan latihan menggunakan materi ajar di depan cermin. dengan demikian kita akan lebih mudah introspeksi diri terutama performa kita saat mengajar.

5. Konsultasi Dengan Guru pamong dan Dosen Pembimbing agar kita lebih optimal dalam mengexplore kemampuan mengajar alangkah baiknya setiap kali mengajar kita melakukan konsultasi dengan guru pamong atau dosen pembimbing sebagai korektor penampilan serta kemampuan kita di depan kelas sehingga hal tersebut menjadi bahan evaluasi pengajaran kita berikutnya agar lebih baik.

6. Motivasi Pengembangan Diri yang paling penting adalah tujuan utama PPL kita, maksudnya adalah PPL bukan sebagai beban serta kewajiban semata akan tetapi merupakan penyadaran diri untuk mengembangakan diri agar lebih baik dan senantiasa bertambah baik setiap harinya. Demikian tips PPL dari saya semoga bermanfaat.. jika ada kekurakan silahkan memasukan saran dan kritik pada form komentar di bawah ini.

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...