Sabtu, 19 November 2011

Mona

Stasiun Senen,Jakarta pusat.tahun 2000

ketika ego itu menguasai,kebahagian yang ingin di gapai namun tak sampai hingga berujung penyesalan.membuat gadis kecil ini berontak akan keegoan orang tua yang tidak mengerti dan tak mau tahu.

Jakarta adalah kota insomia,kota yang tak pernah tidur.yah mereka katakan itu benar.aku melihat sendiri seorang diri pukul 00.30 aku ada di Jakarta ibu kota Indonesia.

Namaku mona aku gadis kecil berusia 12 tahun yang baru saja tiba di Jakarta .aku datang seorang diri dari desa.aku kabur karena orang tuaku ingin menikahkan aku dengan pria dewasa yang lebih tua dari aku 15 tahun.

Aku tidak tahu ingin kemana ,sedangkan mata yang menakutkan itu selalu melihat bahkan menatapku geram.masih bimbang tak bertujuan aku tetap berjalan terus.padahal mata ini sudah sepet,aku ingin istirahat tapi dimana ya tuhan.(dalam hati).kebimbangan yang membawaku hingga ke kota yang sebagian orang bilang kota yang sangat keras.namun kenekatanku untuk melanjutkan sekolah melekat dalam hati.hingga aku berada disini di Jakarta.

Sesekali aku membalas tatapan yang menakutkan itu tapi tatapan itu lebih menakutkan .aku tertunduk dan tak bisa menahan kesedihan ini,hingga aku menangis dan air mata ini tak bisa ku bendung .sesekali aku usap air mata ini dengan kerudungku yang sudah lusuh dan dekil.

Kelelahan ini membuatku berhenti dan duduk diantara gembel atau anak jalanan atau apa yang tertidur nyenyak.aku meratap kesedihan betapa malangnya aku.hingga aku tak tersadar tertidur diantara gembel gembel stasiun senen.



*****



“Ketidak pedulian akan pengetahuan membuat mereka berpikir buntu ,hingga tak mengerti apa yang di butuhkan dan tidak tahu arti kebahagian yang sebenarnya.”

Desa sampiran,cirebon tahun 2000.

Pagi yang mencengangkan ketika kabar “Mona gadis cantik yang baru lulus sekolah dasar itu kabur dari rumah”tersebar luas hingga ke seluruh desa.

Pagi yang indah bagi seorang ibu yang tak kehilangan seorang anak.namun suasana indahnya pagi tak di rasakan bu maesaroh ,yang baru saja mendapatkan anaknya kabur dari rumah.padahala anak semata wayangnya itu akan melangsungkan pernikahan seminggu lagi .mona gadis cantik yang baru berusia 12 tahun itu akan di nikahkan dengan pria dewasa pilihan ibunya yang terpaut lebih tua dari mona 15 tahun.bu maesaroh menaruh gundah di hati yang tak terselimutu hingga orang pun tahu betapa kehilangannya ia.menyesal yang tak terkira ,terlebih ia membaca surat mona yang di selipkan di vas bunga meja mona.

Untuk ibu dan ayah

Ibu,maafkan mona harus pergi ,mona belum siap menikah.mona ingin sekolah.ibu tidak usah mencari mona ,kalau ibu menginginkan mona menikah dengan pria pilihan ibu.Maafkan mona sudah mengecewakan ibu dan bapa.

Mona

Simpang siur berita tentang mona semakin ramai,namun hingga larut malam mona tak di dapatkan jua oleh warga.kesedihan dengan penuh penyesalan semakin menguasai rasa ibu satu anak ini.penyesalan yang tak terkira karena ego yang ingin membahagiakan anak semata wayangnya itu ,pupuslah sudah.

Mona yang selama ini diam dengan rencana orang tuannya.membuat mereka mengambil kesimpulan kalau anaknya menyukai si darman pria dewasa berusia 27 tahun itu.

Tapi apa yang mereka dapatkan,kehilangan anak semata wayangnya dan kebahagian yang selama ia dambakan.. itu sirna..

Sudah bu jangan berlarut kesedihan,besok kita cari anak kita mona.

Dan kita lapor ke kantor polisi..(pak damin ayah mona)..

Sepertinya ucapan suaminya membuat bu maesaroh lebih tenang.

Ya,pa (masih menangis)..



*****





“Hidup adalah perjuangan yang membuahkan kelelahan,enteh bermanfaat atau tidak ,kebodohan yang membuat mereka tidak peduli dengan arti kehidupan,hingga berahir dari dunia yang fana menuju kehiduapan yang sesungguhnya.”


Polsek talun,cirebon tahun 2000.
pupuslah sudah harapan gadis kecil yang bernama mona itu,harapan untuk menuntut ilmu.ia selalu mengatakan kepada teman-temannya
didesa banyak yang sukses tanpa ia bersekolah karena mereka tidak lulus sekolah dasar sekalipun tapi mereka mempunyai uang banyak,mobil serta rumah yang megah,namun mona tidak ingin seperti itu.mona selalu ingin sekolah dan menuntut ilmu dan kelak nanti ia menjadi orang yang bermanfaat.tapi tuhan berkhendakl lain ,ia meninggal dengan mengenaskan ,memang segala sesuatunya itu di atur Oleh Allah Swt ,itu memang takdir mona bocah yang ingin di nikahkan pada usia 12 tahun ituberakhit tragis.

Mona Saroh

Nama: Mona Saroh
Jns Kelamin: Perempuan
Umur: 12 thn
Tinggi Badan:140 cm Berat Badan: 32kg
Ciri Fisik:Berbadan sedang
Berkulit :putih

ciri-ciri orang hilang yang bernama Mona Saroh itu sama seperti korban mutilasi kemarin yang tidak berdentitas,sepertinya ini memang mona saroh yang di laporkan sudah hilang bebrapa hari ini.

Siang yang panas tidak membuat mereka tidak peduli ,mereka beramai ramai mengunjungi rumah ibu maesaroh ibu maesaroh.hening namun menyakitkan bagi ibu satu orang anak ini.

Pikiran ibu maesarog berkecambuk.

“mungkin tidak akan seperti ini kalau aku merencanakan pernikahaan mona denagn darman pria yang berusia 27 itu”

mungkin tidak akan seperti ini......
mungkin...........seperti ini..............
mungkin.......... seperti ini..............

pikiran ibu mae berkecambuk dan berputar-putar pada perasaan penuh bersalah

Ketika mayat anaknya di angkat ,ibu mae menangis histeris seakan tidak menerima abak gadisnya itu meninggal mengenaskan.hal demikian dirasakan mata yang menyaksikan mayat mona

“Mona gadis yang cantik berusia 12 tahun yang baru lulus sekolah dasar,yang dikenal sopan ,baik dan setiap harinya ia selalu mengajarkan anak abak desa mengaji”

ia telah pergi dan tak akan kembali,rasa tidak percaya namun kenyataannya memang seperti ini .semua mata itu berkaca kaca.sekan menahan kepedihan atas kepergian mona.

Sesekali ibu maesaroh diam dan berusaha menahan perasaan sedih dengan kelapangannya.namun tidak bertahan lama setelah ia menerima anting mona yang di berikan oleh petugas kepolisian.


Ibu maesaroh menangis histeris kembali seperti anak yang kehilangan mainannya dan menginginkan kembali

*****

pagi...
mereka orang tua mona memutuskan pergi kesurabaya setelah didapatkan anaknya itu mati di mutilasi.
mau kemana pa ,tanya seorang warga
ingin ke surabaya ,ke rumah saudara . pak damin ayah mona

ibu mae selam dalam perjalanan menunduk dan diam entah malu atau sedih .warga hanya mendapatkan pemandangan seperti itu.


*****


rumah pak damin di kunjungi oleh dua pria yang berbadan kekar,

car siapa pak,celoteh tetangga pak damin
pak damin dan isterinya kemana yah kok dari tadi tidak menyahut...
jawab anggota kepolisian tersebut.
pergi ke surabaya pak,ada keperluan apa yah ?
ya saya ingin memberi tahu bahwa dan meminta maaf bahwa kemaren itu bukAn mayat mona.

setengah marah dan mengucapkan alhamdulilah..(warga)


*****



Sudah seminggu aku di jakarta diantara stasiun dan terminal senen jakarta pusat,tapi aku belum juga mempunyai teman
aku kira mempunyai teman itu mudah seperti aku mepunyaibanyak teman di desaku tapi ternyata tak semudah yang ku bnayangkan
seminggu sendiri tidak ada yang menemani,tanpa bantuan siapa pun memang menyusahkan
aku berharap semoga ibu dan bapak mencariku dan membatalkan pernikahan ku dengan si darman yang di kenal pria yang sangat baik akhlaknya oleh kedua orang tuaku.kalau memang ibu dan bapak menjodohkanku ,aku rela tapi tidak dengan darman
tapi sepertinya mereka tidak peduli dengan keadaanku sekarang,buktinya mereka tidak menemukan mungkin mereka tidak mencariku.(perasaan yang selalu menyelimuti hati)

*****



Hari ini sangat panas sama seperti hari-hari sebelumnya tapi aku mulai terbiasa .
Dengan keadaan seperti ini.tapi apa aku bisa bertahan?
Sedangkan uangku 100.000 ku tinggal 2.000 perak,uangku sudah aku pakai untuk seminggu terakhir
ini.apa besok aku akan mendapatkan pekerjaan,sedangkan sudah seminggu aku mencari-cari pekerjaan tapi tidak ada yang mau menerima aku,dengan alasan masih kecil,tidak bisa apa-apa,jangan di percaya.yah,mereka selalu bilang seperti itu.ternyata mencari pekerjaan di jakarta begitu susah.tapi mereka tidak melunturkan semangatku untuk mencari lagi pekerjaan ,demi besok aku harus bertahan hidup,yah,walaupun perut ini menangis keroncongan ,hidung tersumbat karena asap metromini,seluruh tubuh terbakar matahari setiap harinya .namun keinginan untuk menjadi lebih baik selalu terpatri dalam hati

*****



Mencoba lagi (dengan penuh semangat)

WARKOP SENEN
permisi bu, mona menyapa.
Iya ,ibu itu menjawab
ibu saya mau bekerja ,mona mengajukan permintaan.
Bekerja dimana neng,jawab ibu warkop(pura-pura tidak tahu)
bekerja di warkop ibu,(mona dengan penuh berharap)
aduh neng(ibu warkop itu menjawab)
(mona tersenyum), itu gampang bu,saya tidak di gaji juga tidak apa-apa,saya cuma di beri makan sehari sekali juga tidak apa-apa(penh berharap dan sumringah mona)

(tapi ibu warkop itu tidak peduli dan langsung masuk ke rumahnya begitu saja)

sungguh sangat miris perasaan ini, hati ini sangat pilu menahan kesedihan yang aku alami sekarang.



Sudah seminggu mona mondar-mandir untuk mencari pekerjaan namun usahanya sia-sia
hingga hari ke 8 namun pekerjaan belum ia dapatkan

*****


Hari mulai gelap ,metromini ,us dan kendaraan lainnya sudah mulai menyalakan lampunya .semakin ramai dan bising,karena jam pulang karyawan.
Sehingga membuat jalan macet,terlebih saat kreta itu melintas terminal senen ,semakin macet dan bunyi klakson itu bersamaan,bergantian menandakan ia marah atau apa itu,aku tak tahu.yang kudapatkan hanya pemandangan seperti itu semabari aku berjalan menuju masjid raya senen yang biasa aku sholat di masjid tersebut.


*****

Hingga adzan magrib berkumandang pemandangan yang membuatku tidak nyaman itu masih aku lihat di depan masjid raya senen.
Setelah aku sholat magrib,aku mengaji melantunkan ayat -ayat suci Allah.perasaan ini merasakan rasa yang sama ketika aku mengaji di rumah namun ketika aku salah tidak ada yang membenarkanku.di rumah setiap sehabis sholat magrib aku pasti mengaji dan ketika aku lantunkan ayat suci allah itu salah,pasti ibu atau bapak pasti membenarkan,namun hari ini dan kemarin tidak ada yang mebenarkanku,benar menurut aku sendiri saja.keadaaan ini sungguh menyedihkan buat aku yang masih berumur 12 tahun.di jakarta kota yang sngat ramai ini aku merasa membisu ,jiwa yang sepi menyelimuti hati setiap detiknya,samapai kapan ya Allah ..

Ya Allah apakah ini jawabanmu,apakah ini kelalaianku dalam mengambil keputusan .aku meminta kepada-Mu tengah malam dengan istiqarah ,kau menganugrahi mimpi yang sama dan berturut-turut selam 3 hari itu,”aku yang pergi dan bahagia namun kedua orang tuaku turut tersenyum”
itu yanga aku dapat ya Allah dari-Mu ,apa semua arti mimpiku itu ???
ya Allah mudahkanlah hamba dalam melakukan sesuatunya ,limpahkanlah rizki-Mu kepada hamba-Mu yang durhaka kepada kedua orang tuaku.(mona sambil mengis)

Malam yang dingin yang menemani angin yang cukup kencang membuat suasana semakin dingin,bumi yang selalu di temani matahari dan langitnya ,langit yang di temani oleh bintang dari kegelapannya .tapi aku tidak ada yang menemani tidak seperti dengan kau bumi,matahari dan langit.mereka orang-orang seperti batu benda mati yang tak bisa berbuat apa-apa,karena mereka tak mepedulikan dan sekitarnya ,di manakah manusia yang bermanfaat itu ya Allah ,aku ingin bermanfaat untuk mereka ,namun ada cela untukku hingga aku disini tidak berarti apa-apa.


*****


Selesai mengaji aku langsung sholat isya sepertinya tubuh ini sangat lelag seharian mondar mandir dari toko ke toka namun hasil yang tidak di dapat membuat tubuh semakin lelah.
Selesai sholat ku urungkan niat untuk segera beristirahat,namun pria dewasa yang sering aku lihat di masjid ini mendekatiku dan melemparkan sapa santun untukku.
Asalamualaikum dik,salam pria tersebut
walaikumsalam mas ,(mona sambil tersenyum dan menjauhkan tubuhnya)
dik,rumah kamu dimana,(pria itu bertanya lembut)
rumah saya jauh mas,( mona sedikit ketakutan)
saya lihat kau sering sholat disini semenjak seminggu terakhir ini.(pria itu menjelaskan)
tiba-tiba mona langsung memperkenalkan dirinya kepada pria tersebut,awalnya memang mona takut namun pria tersebut sopan,akhirnya mona memberanikan diri untuk mengenal pria yang sering mona lihat di masjid raya ini.

Perkenalkan nama saya mona saroh mas,saya baru seminggu dijakarta ,saya tidak tahu apa tujuan saya sehingga aku bisa di kota besar ini.yang saya tahu cuma satu ,aku menghindari pernikahan saya yang seharusnya kemarin di adakan,(mona sedikit becerita dan menagis)

lalu pria tersebut menjawab,bukankah dinasihatkan untuk kamu para gadis muda agar jangan menolak laki-laki karena usianyalebih tua?

(mona tersenyum),saya tahu mas,bahkan kalau calon suami saya lebih tua 20 atau 30 tahun saya menerima,andai kata saya menolak itu bukalah suatu alasan yang sah ,nabi Saw menikahi aisyah ketika beliau 53 tahub dan aisyah berusia 9 tahun(sudah baligh)
menurut pandangan saya ,terpaut usia yang jauh itu bukanlah suatu kejelekan ,tidak masalah.begitupun sebaliknya.nabi Saw menikahi khadijah yang berusia 40 tahun sedangkan beliu nabi Saw berusia 25 tahun.berarti khadijah lebih tua dari beliau nabi Saw 15 tahun ,sama seperti aku dengan darman terpaut 15 tahun tapi darman bukanlah calon suami yang seperti nabi muhammad dan tidak memenuhi syarat.


(pria itu hanya berdecak dan sedikit perhatian) ,ya sudah terus kamu mau bagaimana mona,oiaya hampir lupa perkenalkan nama saya arifin.

(mona tersenyum,dan merasa senang karena ada yang peduli dengannya)
ia mas, saya sudah seminggu mencari pekerjaan tapi belum dapat juga sedangkan uang saya tinggal pas-pasan.(mona berusaha sabar)..

bagaimana kalu mona bantu bersih-bersih masjid ini ,tapi jangan mengharapkan gaji ,paling hanya di kasih makan 2 kali sehari,mona mau ?

Yang benar mas,saya mau sekali ,berari kapan saya mulai bekerja??
(mona denagn sumringah)
Mulai besok mona ,sekarang kamu istirahat saja sudah malam ,sudah pukul 11.00 malam. (mas arifin memberi tahu)..
(dalam hati mona) ya Allah terima kasih kau telah kirimkan malaikat yang bermanfaat bagiku,mudah-mudahan ini adalah jalan menuju kebahagian itu,amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...