Sabtu, 19 November 2011

Takdir

Pagi yang mencekam,sungguh dunia ini memelukku erat

Beri berita ada sesuatu menimpaku

Aku berjalan di sepanjang jalan menuju pasar koja Jakarta utara

Aku tertunduk, sesekali melihat orang-orang di sekelilingku

Mereka tersenyum,tapi aku acuh tak acuh tak peduli

Aku merasa ia tidak tersenyum..uuuhh aku melamun

Dan masih banyak lagi seribu mata yang melihatku berjalan

Dan sesuatu yang mengganggu pikiran ,menemaniku

Di sepanjang jalan .ya, sms yang ku dapat dari nomor yang ku tak kenal

“BANGSAT MATI SAJA KAU CEPAT-CEPAT!!!!”

Sambil merogoh kantong ,sms itu masih bermain di pikiranku

Pikiranku kosong seakan ku berjalan dan sampai ke pasar ada yang menuntunku

Seribu mata atau kurang aku tak tahu yang ku tahu mereka menatapku

Geulis pisan non,satu dari seribu mata itu melemparkan mulutnya memujiku.

Ku tersenyum,sambil merogoh kantong jaket hitamku.

Sepertinya aku masih terhanyut dan hampir tenggelam oleh sms yang ku terima pukul 04.03 pagi itu

Aku berjalan di depan truk sampah pasar itu sambil celinguk kanan kiri

Bau busuk itu menusuk hidung ku hingga masuk perutku yang belum ku isi

Seribu mata yang berada di pinggiran jalan itu teriak

Aku hanya repot dengan menahan nafasku

Sesuatu yang sanagt keras menghantamku dari belakang.

Sialan truk sampah itu menabrakku

Semua mata menujuku

Aku tersenyum,betapa pedulinya mereka kepadaku (dalam hati)

Dan sepertinya aku lupa sms yang kudapat tadi pagi..

Panggil ambulance…!!!

bawa ia ke rumah sakit…..!!!!!

aku tidak apa apa ,aku bisa berjalan dan tak ada luka di badanku.

Tak usah khawatir kepadaku,aku tak apa-apa.

Tapi semua mata tak melihatku dan mereka tak membalas senyumku

Apa yang mereka kerubuti,

Siapa dia penuh darah luka memar

Berjaket hitam…

Aku….

Itu aku…

Aku sudah mati….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...