Oleh : Aisyah Asafid Abdullah
Pada malam yang lembab
Ia terlempar dari kedinginan
tersingkir karna angin
bersemayam pada kesunyian
Ia setengah dari kehidupan
Kelenyapannya dekatkan kehancuran
Ia terpelating pada kenistaan
hanya dengan segemgam kepercayaan
perihnya menyala seperti api
karna semua menyusung kenistaan
Semua itu dalam sejarahnya
akhir takdirnya adalah sesal
Oh ini masaknya ia pulang
Takkan kembali, ia hilang!
Inilah setengah kehidupan
Kunang-kunang…
Aku rindu kunang-kunang yang dulu
menemani malam belajarku
aku rindu kunang-kunang yang dulu selipkan
ketakutan
katanya: ia kuku syetan aku rindu ketakutan di
masa kecilku
di malam aku belajar mengaji..
apakah di tempatmu?
malam
ini, masih kau temukan kunang-kunang si kuku syetan?
Jakarta, 21 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar