Selasa, 11 Juni 2013

Menanti bersama Cinta Tuhan










Oleh : Aisyah Asafid Abd
130612



Tiada dimengerti kecuali mengenaliku dalam keheningan
Dalam diamku “kan  terdengar bias-bias kerinduan
Aku ‘kan selamanya menanti panjang, peraduan..!
Peraduan antara  kata mencintai dan kepemilikan.

Biarlah kumenanti panjang, menunggumu.
Kodratku tiada upaya kepemilikan kecuali penitipan.
Aku punya rasa yang dititipkan Tuhan.
Kujaga, bukan ku jajahi lalu menyalahimu..

Biarlah kumenanti panjang, menunggumu.
Janganlah kau pecahkan semua dengan inginmu
Bukan memberiku tempat nyata,tapi semu..!
Singkap gundahmu, ku menanti bersama cinta Tuhan.

Menantimu, bukan hanya menunggu Matahari kembali
Bukan hanya menunggu rembulan dan bintang pada malam hari
Melainkan, aku menantimu menemani pagi, sampai malam-malam
Tak perlu khawatir, Aku menantimu bersama cinta Tuhan.

Meski Matahari datang, Panas!
Aku akan sedikit berpengarah..
Tuhan akan menitipkan kesegaran, sesekali..sesekali
Lalu Tuhan ‘kan turunkan hujan, untuk menguatkanku lagi..
Lalu, seterusnya seperti itu,biarlah ku menanti panjang, menunggumu bersama cinta Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...