Rabu, 14 Desember 2011

Almarhum Fazrie Ririe (sebuah Esei)

Senyum yang tulus, melukiskan persahabatan, menciptakan jiwa yang tenang dan nyaman. Akan tetap terjaga dan terpelihara setiap mengingatnya. Ketika direntetkan dengan banyak pertanyaan tentangnya, hanya satu yang paling diingat, terukir jelas yaitu senyum persahabatannya.

Banyak sahabat dari almarhum, memberikan doa yang tak pernah putus dari kepergiannya pada tanggal 13 Januari samapi sekarang, juga tidak sedikit yang menyesali kepergiannya dan banyak pula yang merindukanny. Jujur, kenangan bersama ia sukar terlupakan , tak mudah menguburnya begitu saja. Karna kenangan bersamanya terlalu indah.

Senyumnya itu mencerminkan pribadi yang (Welcome) membuka diri untuk orang lain. Menginginkan orang lain menjadi bagian terdekat dalam hidupnya yaitu menjadi sahabatnya. Sekali kali senyumnya menggoda, penuh keramah tamahan. Ia, sepertinya membuka pintu hatinya (terbuka, blak-blakan). Sehingga banyak sahabat yang cepat akrab denganya walau baru kenal.

Luwes dan jadi diri sendiri, itulah dia. Sekan akan menunjukan “ini lho gue” dalam pergaulannya. Tetapi dengan ia yang bersikap seperti itu , kerap sedikit sahabatnya di buat kesal, mungkin mereka terlalu tensen dengan kejujurannya (apa adanya).

Ia jarang marah, sahabatnya pun tahu kalau ia marah tak berlama-lama, besok pasti ia kembali tersenyum tanpa beban dan masalah. Mungin ini yang di namakan suatu ketulusan.

Pada kesempatan ini saya tidak akan membeberkan masalah percintaannya. Karena dua hal, yang pertama, karena itu masalah pribadinya dan yang kedua, terlalu rumit untuk saya tulis. Tapi saya punya kesimpulan bahwa Almarhum tipe seorang yang setia tapi sayang wanita yang ia sayang dengan segenap hatinya mengecewakan dan mengkhianatinya. Miris memang, siapa sih yang gak sakit di kecewain or di khianatin, apalagi oleh orang tersayang. Hik..hik... :( …

Siapa yang menduga bahwa almarhum Fazrie Ririe dengan senyuman yang khas yang selalu di torehkan lewat ketulusan dan keramahannya, ia akan meninggalkan kita? Di usianya yang baru menginjak 17 Tahun 4 Bulan 13 Hari, namun itulah yang terjadi.

Tak ada yang menyangka ia pergi secepat ini, parasnya yang selalu terlihat sumringah dan tegar, namun sebenarnya ia rapuh karena orang yang dicintainya.

Bisa di bayangkan, saya yang baru kenal dan tidak terlalu dekat saja tahu bagaimana dia, terlebih orang yang dekat denganya. Ini menunjukan Almarhum adalah orang baik. Banyak kesan yang tak terlupakan darinya ,sampai kapan pun, terutama senyumnya...

malam itu ketika saya menulis buku harian, saya ingat satu kalimat dari almarhum yang musti saya tulis. Karena kalimat yang keluar dari mulutnya , harusku tulis yang menurutku kalimat itu penuh dengan pengertian kekecewaan yaitu “ CINTA ADALAH OMONG KOSONG” saat itu pun saya terpancing untuk menayakan “kenapa jrie, putus lagi yah” ia tidak menjawab hanya melirihkan senyum yang sedikit memaksa .

Terakhir bertemu dengan almarhum, ia banyak diam dan melamun, seperti ada sesuatu yang dia pikirkan...

Hidup ini memang pilihan , dan ia memilih kembali kepada yang memilikinya. Cinta yang ia cari bukan disini tempatnya, cinta yang ia dapatkan disini hanya permainan dan rekayasa. Dan saya yakin sekarang ia sudah menemukan cinta yang ia cari yaitu cinta yang abadi...

saya dan semua sahabatmu hanya bisa mendoakanmu, semoga Allah selalu menjaga dengan cinta-Nya, saya yakin Allah telah memberikan kebahagaianmu disana, dan Allah telah menjawab apa yang kamu minta.

"Kadangkala CINTA tidak terasa ketika CINTA itu selalu ada, namun ketika CINTA itu sendri menghilang, barulah engkau akan merasakannya betapa berharganya CINTA itu" ...(status Facebook Almarhum)
kamu benar , sekarang banyak cinta yang menangisimu dan menyesalimu karena kepergianmu..

fazrie, beristirahatlah dengan kedamaian, sahabatmu selalu mengingatmu dalam senyummu yang tulus :)...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...