Rabu, 14 Desember 2011

Temana melacurku sicabai rawit

sudah aku bilang,aku ini wanita biasa seperti wanita yang lainya.aku sama seperti mereka ,jika ada yang menghina,aku marah dan untuk membela diri begitu juga kalau aku di puji,selalu berterima kasih atas menyenangkan hati.sedikit cerita,

Saat itu ketika aku berumur 10 tahun,aku ingat bagaimana rasanya di tuduh atau di fitnah.mama aku menuduh aku mengenakan kerudung saudara perempuanku padahal sama sekali tidak. Mengenakannya.

Aku marah dan membela diri namun usahaku sia-sia mamaku lebih memihak saudara perempuanku.

Rasanya memang tidak enak dan sedih sekali.sepertinya juga teman-temanku di kompasiana mungkin merasakan hal yang sama seperti aku (saat masih berumur 10 tahun).rasanya SAKIT hingga aku menangis apalagi yang menuduh itu mama sendiri.aku pernah dengar dari teman-temanku bahwa fitnah itu kejam bahkan lebih kejam dari pembunuhan,masa sih ?? tanyaku dalam hati.

Masih dalam cerita,aku berusaha tegar apa yang di bilang Rossa.berusaha tegar aku menghapus air mata,walau sebenarnya hati ini masih menangis miris..hik..hik..hik..

ternyata menangis menghabiskan energi,hingga aku menjadi lapar..

masih menangis dalam hati berjalan menuju meja makan..

di meja makan ada nasi berserta lauk pauknya (tempe,tahu goreng,sayur asam,kerupuk,dan kecap berserta cabai rawit potongan).

Aku yang tidak suka pedas tiba-tiba aku ingin mencoba makan makanan pedas..

lalu aku ambil nasi tempe kecap berserta capai rawit potongan..aku makan rasanya mantap.

Sepertinya setelah aku makan aku lupa dengan aku yang sedang sakit,dengan mama yang sudah menuduh aku..

ternyata cabai rawit teman melacurku (melakukan curhat ) tanpa obrolan.dan sampai sekarang masih aku lakukan ketika kebencian ada di depan muka ku aku segera ke tukang baso langgananku atau makan yang pedas-pedas…

jika cabai rawit membuat aku lebih baik,kenapa gak di jadikan teman melacurku saja..hehehehe..

lalu teman melacurmu siapa,teman ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreading sebelum Menerbitkan Buku

  KBMN PGRI Gelombang 28 Pertemuan 12 Bapak Susanto yang ditemani dengan Ibu Helwiyah, Narasumber   mengatakan Publikasikan dan bukukanlah a...